Perusahaan induk Facebook, Meta, dilaporkan akan melakukan pemangkasan anggaran signifikan pada divisi Reality Labs, yang membawahi proyek metaverse, hingga 30 persen pada awal 2026. Langkah ini memicu spekulasi bahwa ambisi besar Mark Zuckerberg untuk membangun dunia virtual tak kunjung terwujud dan mulai ditinggalkan.
Divisi Reality Labs, yang bertanggung jawab atas pengembangan platform metaverse seperti Horizon Worlds, teknologi realitas virtual (VR), dan realitas campuran (XR), telah merugi lebih dari 70 miliar dollar AS sejak 2021. Kondisi ini mendorong Meta untuk mempertimbangkan kembali alokasi sumber daya, dengan potensi pengalihan fokus ke kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan perangkat augmented reality (AR), seperti kacamata pintar Ray-Ban.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Popularitas metaverse yang tidak sesuai harapan dan tingkat adopsi perangkat headset yang masih rendah menjadi faktor utama yang dinilai mengurangi prospek bisnis dari proyek dunia virtual tersebut. Laporan terbaru dari Bloomberg mengindikasikan bahwa Horizon Worlds menjadi salah satu proyek yang paling terdampak dari rencana pemangkasan ini.
Pergeseran Prioritas Meta
Perubahan nama Facebook Inc. menjadi Meta pada 2021 menandai ambisi Mark Zuckerberg untuk menjadikan metaverse sebagai visi masa depan perusahaan. Namun, empat tahun berselang, visi tersebut tampaknya mulai mengalami penyusutan. Informasi mengenai pemangkasan dana Reality Labs diungkapkan oleh sumber industri kepada Bloomberg.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kualitas grafis yang kurang memuaskan dan dunia virtual yang dinilai kurang menarik minat pengguna menjadi beberapa alasan di balik performa kurang optimal Horizon Worlds. Selain itu, kategori perangkat VR juga berpotensi besar terkena imbas dari pemangkasan anggaran ini.
Meta dilaporkan akan lebih memprioritaskan investasi pada perangkat Augmented Reality (AR) dan kacamata pintar. Rangkaian kacamata pintar bermerek Ray-Ban dan Oakley yang telah diluncurkan dinilai cukup diminati pengguna dan menjadi indikator pergeseran fokus strategis perusahaan.
Kerugian Besar Divisi Reality Labs
Pemangkasan anggaran ini bukanlah kejutan jika melihat laporan keuangan Meta. Sejak 2021, divisi Reality Labs telah membukukan kerugian kumulatif sekitar 70 miliar dollar AS. Angka kerugian yang fantastis ini menjadikan divisi tersebut sebagai sasaran paling logis untuk efisiensi, terutama saat perusahaan ingin mengalihkan sumber daya ke sektor yang dinilai lebih menjanjikan, seperti AI.
Meskipun perangkat buatan Reality Labs seperti headset Quest 3 dan Quest 3S mendapat ulasan positif karena terjangkau dan ringan, tingkat adopsinya masih belum mampu menopang bisnis yang merugi puluhan miliar dollar AS. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa Meta siap meninggalkan mimpi metaverse yang belum terwujud demi mengejar peluang bisnis yang lebih konkret di bidang AI dan perangkat AR.
Hingga kini, Meta belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kabar pengurangan anggaran Reality Labs dan potensi penghentian proyek Horizon Worlds. Namun, jika informasi ini akurat, perusahaan tampaknya akan mengalihkan fokus utama mereka dari visi metaverse ke pengembangan teknologi yang lebih menjanjikan secara komersial.






