Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan komitmennya untuk terus mengintensifkan dan menuntaskan proses pemulihan infrastruktur pascabencana di Provinsi Aceh. Upaya ini mencakup berbagai sektor krusial demi memastikan masyarakat terdampak dapat segera kembali beraktivitas normal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian PUPR pada Rabu, 31 Desember 2025, sebagaimana disiarkan dalam program Focus on Infra CNBC Indonesia. Fokus utama pemulihan meliputi perbaikan menyeluruh pada jaringan jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Prioritas Pemulihan Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar
Selain aksesibilitas, penanganan sungai juga menjadi prioritas guna mencegah potensi bencana serupa di masa mendatang. Kementerian PUPR secara bertahap melakukan normalisasi dan penguatan tanggul sungai di wilayah terdampak.
Aspek vital lainnya adalah penyediaan akses air bersih yang memadai bagi seluruh masyarakat. Ini dilakukan melalui perbaikan dan pembangunan kembali fasilitas-fasilitas air bersih yang rusak. Tak hanya itu, pembangunan hunian sementara juga terus digenjot untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal.
Langkah-langkah pemulihan ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan kehidupan masyarakat Aceh pascabencana.






