Daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2025 kembali dirilis, menghadirkan sejumlah nama baru yang menarik perhatian. Di antara dominasi konglomerat laki-laki, dua sosok perempuan berhasil menorehkan jejak signifikan, yakni Marina Budiman dan Arini Soebianto, yang kekayaannya bersumber dari sektor teknologi hingga batu bara.
Marina Budiman, untuk pertama kalinya, berhasil menembus jajaran sepuluh besar orang terkaya se-Indonesia. Berada di urutan kedelapan, Forbes mencatat harta kekayaannya mencapai US$8,2 miliar. Pencapaian ini menjadikannya satu-satunya perempuan yang masuk dalam sepuluh teratas daftar tersebut.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Perjalanan Marina Budiman: Dari Keuangan ke Pusat Data
Himpunan kekayaan Marina Budiman tidak terlepas dari performa gemilang saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), perusahaan pusat data yang ia kendalikan. Sepanjang tahun berjalan, saham DCII melesat 481,35% hingga mencapai harga Rp 244.750 per unit.
Marina Budiman adalah salah satu pendiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) pada tahun 2011, bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Ia menjabat sebagai Direktur DCII pada tahun 2012 sebelum akhirnya menjadi Presiden Komisaris perusahaan tersebut sejak tahun 2016. Latar belakang pendidikannya juga kuat, dengan gelar Bachelor di bidang finance and economy dari University of Toronto yang diperolehnya pada tahun 1985.
Arini Soebianto: Sang Ratu Batu Bara dengan Kerajaan Bisnis Diversifikasi
Selain Marina, nama Arini Soebianto juga kembali mencuri perhatian dengan menduduki peringkat ke-33 orang terkaya di Indonesia. Ia dan keluarganya tercatat menggenggam harta sebesar US$2,4 miliar, atau setara dengan Rp40,30 triliun. Arini dikenal luas sebagai “ratu batu bara” Indonesia.
Arini mewarisi kerajaan bisnis yang luas dari mendiang ayahnya, Benny Subianto, seorang konglomerat yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor, mulai dari perkebunan, pertambangan, hingga industri manufaktur. Setelah kepergian ayahnya pada tahun 2017, Arini mengambil alih kendali perusahaan induk keluarga, PT Persada Capital Investama.
Sebagai pemimpin Persada Capital Investama, Arini mengelola berbagai investasi strategis, termasuk kepemilikan saham di PT Alamtri Resources Indonesia Tbk, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Adaro Energy Indonesia Tbk, salah satu grup perusahaan batu bara terbesar di Tanah Air. Selain itu, perusahaannya juga memiliki kepentingan di industri kelapa sawit, properti, serta sektor kesehatan dan teknologi, menunjukkan diversifikasi bisnis yang kuat.
Arini juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, sebagai lulusan Parsons School of Design di New York dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Fordham University. Kombinasi keahlian dalam desain dan bisnis ini menjadikannya pemimpin yang visioner dalam mengembangkan perusahaan dengan pendekatan inovatif.






