Lifestyle

Menenangkan Buah Hati dengan Lantunan Sholawat: Amalan Spiritual Pengantar Tidur Bayi

Advertisement

Sholawat pengantar tidur bayi telah lama menjadi amalan spiritual bagi orang tua Muslim. Lantunan pujian dan doa kepada Nabi Muhammad SAW ini dipercaya membawa ketenangan dan kasih sayang, membantu si kecil terlelap dalam damai.

Praktik ini selaras dengan ajaran Islam yang menganjurkan pembiasaan anak dalam suasana zikir sejak dini. Al-Qur’an menegaskan bahwa mengingat Allah dapat menenteramkan hati, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ar-Ra’d ayat 28:

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Latin: Al-lażīna āmanū wa taṭma’innu qulūbuhum biżikrillāh(i), alā biżikrillāhi taṭma’innul-qulūb(u).

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)

Atas dasar keyakinan tersebut, banyak orang tua memilih sholawat sebagai bacaan sebelum tidur bayi, tidak hanya karena lembut dan menenangkan, tetapi juga mengandung doa serta harapan kebaikan bagi anak.

Lima Sholawat Pilihan untuk Pengantar Tidur Bayi

Berikut adalah beberapa sholawat yang umum diamalkan sebagai pengantar tidur bayi:

1. Sholawat Allahul Kahfi

اللهُ الْكَافِي رَبَّنَا الْكَافِي

Allahul Kaafi robbunal kaafi

Artinya: “Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi.”

قَصَدْنَا الْكَافِي وَجَدْنَا الْكَافِي

Qoshodnal kaafi wajadnal kaafi

Artinya: “Tujuan kita Allah yang mencukupi, Yang kita temukan Allah yang mencukupi.”

لكلِّ كَافِ كَفَانَا الْكَافِي

Likulli kafi kafanal kafi

Artinya: “Terhadap segala sesuatunya Allah yang mencukupi, yang memenuhi kebutuhan kita hanyalah Allah.”

وَنِعْمَ الْكَافِي الحَمْدُ لِلهِ

Wani’mal kafi alhamdulillah

Artinya: “Allah lah sebaik-baik Dzat yang mencukupi, Alhamdulillah segala puji bagi Allah.”

2. Sholawat Nariyah

Sholawat Nariyah kerap diamalkan orang tua ketika menghadapi bayi yang sedang rewel. Sholawat ini dikenal mengandung doa permohonan perlindungan dan ketenangan, diharapkan dapat menghadirkan rasa aman serta menenangkan hati si Kecil.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Latin: “Allohumma sholli shollatan kamilatan wa sallim salaman. Tamma ‘ala sayyidina Muḥammadinilladzi tanḥallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdhoo bihil ḥawa iju wa tunaa lu bihirroo ‘ibu wa ḥusnul khowaatimi wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariimi wa ‘ala aalihi washoḥbihi fii kulli lamḥatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’luumin laka ya robbal ‘aalamiin”

Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurnah itu semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan Engkau, Ya Tuhan semesta alam”

3. Sholawat Badar

صَلَاةُ اللهِ سَلَامُ اللهِ عَلَى طهٰ رَسُولِ اللهِ

صَلَاةُ اللهِ سَلَامُ اللهِ عَلَى يٰسٓ حَبِيبِ اللهِ

تَوَسَّلْنَا بِبِسْمِ اللهِ وَبِالْهَادِي رَسُولِ اللهِ

وَبِكُلِّ مُجَاهِدٍ لِلَّهِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهُ

إِلٰهِي سَلِّمِ الْأُمَّةَ مِنَ الْآفَاتِ وَالنِّقْمَةِ

وَمِنْ هَمٍّ وَمِنْ غُمَّةٍ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهُ

إِلٰهِي نَجِّنَا وَاكْشِفْ جَمِيعَ الأَذِيَّاتِ وَاصْرِفْ

مَكَايِدَ الْأَعْدَاءِ وَالطُّفْ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهُ

Latin: Shalatullah Salamullah ‘Alaa Thaaha Rasulillah

Shalatullah Salamullah ‘Alaa Yaa Siin Habibillah

Tawassalnaa Bibismillah Wabil Haadi Rasulillah

Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allah

llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah

Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allah

Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif

Advertisement

Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allah

Artinya: “Shalawat dan salam Allah semoga terlimpah kepada taha (Nabi) sang utusan Allah. Shalawat dan salam Allah semoga terlimpah kepada Kepada Yasin sang kekasih Allah. Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah. Dan juga kepada setiap pejuang di jalan Allah. Dan para pahlawan pada perang badar. Wahai Tuhanku, semoga Engkau berkenan menyelamatkan umat. Dari bencana dan siksa. Dan dari susah dan kesempitan. Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah”

4. Sholawat Ya Nabi Salam Alaika

يَا نَبِيَّ سَلَامٌ عَلَيْكَ، يَا رَسُولَ سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ سَلَامٌ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبَدُورُ مِثْلَ حُسْنِكَ مَا رَأَيْنَا، قَط يَا وَجْهَ السُّرُورِ

يَا نَبِيَّ سَلَامٌ عَلَيْكَ، يَا رَسُولَ سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ سَلَامٌ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

أنتَ شمسٌ أنْتَ بَدْرٌ، أَنْتَ نُورٌ فَوْقَ نُورٍ أنتَ إكسير وَغَالٍ، أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُورِ

يَا نَبِيَّ سَلَامُ عَلَيْكَ، يَا رَسُولَ سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ سَلَامٌ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

يا حبيبي يا مُحَمَّدُ، يَا عَرُوسَ الْخَافِقَيْنِ يَا مُؤَيَّدُ يَا مُمَجَّدُ، يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ

يَا نَبِي سَلَامُ عَلَيْكَ، يَا رَسُولَ سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ سَلَامٌ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

Latin: Ya Nabi Salam ‘Alaika, Ya Rasul Salam ‘Alaika

Ya Habib Salam ‘Alaika, Sholawatullah ‘Alaika

Asyroqol Badru ‘Alaina, Fakhtafat Minhul Buduruu

Mitsla Husnik Maa Ro’aina, Qottu Ya Wajha Sururii

Ya Nabi Salam ‘Alaika, Ya Rasul Salam ‘Alaika

Ya Habib Salam ‘Alaika, Sholawatullah ‘Alaika

Anta Syamsun Anta Badrun, Anta Nuurun Fauqo Nuuri

Anta Iksiru Wagholi, Anta Misbahus Shuduri

Ya Nabi Salam ‘Alaika, Ya Rasul Salam ‘Alaika

Ya Habib Salam ‘Alaika, Sholawatullah ‘Alaika

Ya Habibi Ya Muhammad, Ya ‘Arusal Khofiqoini

Ya Muayyad Ya Mumajaad, Ya Imamal Qiblataini

Ya Nabi Salam ‘Alaika, Ya Rasul Salam ‘Alaika

Ya Habib Salam ‘Alaika, Sholawatullah ‘Alaika

Artinya: “Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah untukmu. Bulan purnama telah terbit menyinari kami, pudarlah purnama purnama lainnya. Belum pernah aku lihat, keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang. Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah untukmu. Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, Engkau cahaya di atas cahaya. Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati. Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah untukmu. Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat. Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat. Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah untukmu.”

5. Sholawat Syifa (Thibbil Qulub)

Sholawat Syifa, atau dikenal juga sebagai Sholawat Thibbil Qulub, dapat diamalkan sebagai bacaan untuk bayi. Sholawat ini diyakini mengandung doa permohonan ketenangan batin serta kesembuhan dari berbagai penyakit, sehingga kerap dibaca dengan harapan menghadirkan rasa nyaman dan perlindungan bagi si Kecil.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُورِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Latin: Allahumma sholli `ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa `afiyatil abdani wa syifa-iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa `ala alihi wa shohbihi wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, serta sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para sahabat-sahabatnya.”

Sholawat yang dibacakan sebelum tidur untuk bayi umumnya dilantunkan dengan nada pelan dan irama lembut. Menurut Habib Abdullah Assegaf dan Hj. Indriya R. Dani dalam buku Mukjizat Shalawat, membiasakan zikir dan sholawat di lingkungan keluarga dapat menghadirkan ketenangan batin. Oleh karena itu, melantunkan sholawat sebelum bayi tidur tidak hanya berfungsi sebagai pengantar tidur, tetapi juga sebagai doa agar anak tumbuh dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT.

Amalan sholawat pengantar tidur bayi merupakan praktik sederhana yang sarat makna. Selain membantu bayi tidur lebih tenang, sholawat juga menjadi bentuk doa dan cinta orang tua kepada anak serta Rasulullah SAW. Dengan membiasakan sholawat sejak dini, diharapkan anak tumbuh dalam suasana religius yang menenangkan dan penuh keberkahan.

Keutamaan dan Makna Mendalam di Balik Amalan Sholawat

Sholawat merupakan cerminan kecintaan seorang Muslim kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus sarana meraih pahala dan keberkahan. Mengacu pada buku Mukjizat Shalawat karya Habib Abdullah Assegaf dan Hj. Indriya R. Dani, serta Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna karya Syaifurrahman El-Fati, terdapat sejumlah keutamaan membaca sholawat:

  1. Bentuk Ketaatan terhadap Perintah Allah SWT

    Sholawat adalah doa yang dipanjatkan kepada Rasulullah SAW sebagai wujud kecintaan dan penghormatan. Dalam Surah Al-Ahzab ayat 56, Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada Nabi, dan Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk melakukan hal yang sama. Membaca sholawat berarti melaksanakan perintah Allah SWT dan menunjukkan ketaatan kepada-Nya.

  2. Selaras dengan Sholawat Allah SWT kepada Rasulullah SAW

    Ketika seorang Muslim bersholawat kepada Rasulullah SAW, ia berada dalam keselarasan dengan sholawat yang diberikan oleh Allah SWT dan para malaikat. Meskipun hakikat sholawat tersebut berbeda (hamba berisi doa, Allah SWT berisi pujian dan rahmat), keselarasan ini menunjukkan kemuliaan amalan sholawat dalam Islam.

  3. Mendapat Balasan Sepuluh Kali Sholawat

    Setiap sholawat yang dibaca akan dibalas oleh Allah SWT dengan sepuluh kali sholawat. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

  4. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT

    Selain balasan pahala, membaca sholawat juga menjadi sebab diangkatnya derajat seorang hamba. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa satu kali sholawat akan diganjar dengan sepuluh rahmat sekaligus sepuluh derajat di sisi Allah SWT.

  5. Menyucikan Hati dan Jiwa

    Sholawat berfungsi sebagai sarana pembersih jiwa, membantu menenangkan batin dan menjauhkan hati dari berbagai penyakit rohani. Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Mardawih, Rasulullah SAW bersabda: “Bersholawatlah kalian kepadaku, karena sesungguhnya sholawat itu merupakan pembersih jiwa bagi kalian.”

  6. Sholawat Selalu Sampai kepada Rasulullah SAW

    Sholawat yang dibaca oleh seorang Muslim akan senantiasa sampai kepada Rasulullah SAW, tanpa terhalang oleh jarak dan tempat. Hal ini ditegaskan dalam hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan dan jangan pula menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan. Bersholawatlah kepadaku, karena sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku di mana pun kalian berada.” (HR. An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ahmad).

Advertisement
Mureks