Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait secara resmi memulai pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Inisiasi ini menandai langkah konkret dalam upaya pemulihan pascabencana yang dilakukan secara sinergis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak non-pemerintah.
Tito Karnavian menegaskan bahwa sejak awal terjadinya bencana, seluruh elemen telah bergerak bersama untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. “Sejak awal, baik daerah maupun pusat dan semua elemen masyarakat, baik yang di Tapanuli Tengah, kemudian yang di provinsi maupun dari pusat semua, TNI dengan Polri, semua bergerak untuk bekerja membantu dan menyelesaikan masalah ini,” ujar Tito dalam keterangan tertulis pada Minggu (21/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pernyataan tersebut disampaikan Mendagri saat menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan huntap di Asrama Haji Tapanuli Tengah. Langkah kolaboratif ini difokuskan pada penanganan berbagai dampak bencana, mulai dari korban luka dan korban jiwa hingga kerusakan rumah warga dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Penanganan Dampak dan Target Pembangunan
Pemerintah telah melakukan pendataan komprehensif untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran. Rumah yang masuk kategori rusak ringan dan rusak sedang akan menerima bantuan pembiayaan perbaikan. Sementara itu, rumah yang mengalami kerusakan berat atau hilang akan ditangani melalui penyediaan permukiman sementara, hunian sementara (huntara), hingga hunian permanen berupa hunian tetap (huntap).
Pelaksanaan groundbreaking huntap di Tapanuli Tengah merupakan bagian dari dukungan pihak non-pemerintah yang berhasil digalang oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 2.600 unit hunian. Unit-unit ini akan tersebar di tiga provinsi, yaitu 1.000 unit di Aceh, 1.000 unit di Sumatera Utara, dan 600 unit di Sumatera Barat.
Mendagri Tito Karnavian menilai Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai salah satu wilayah yang mengalami dampak bencana cukup luas dan serius. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong penguatan kolaborasi lintas sektor agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan masif, baik melalui dukungan anggaran pemerintah maupun keterlibatan aktif masyarakat.
“Ini hanyalah satu langkah untuk kita menuju langkah ke depan yang lebih banyak dan lebih masif lagi. Jadi, semoga ini bisa membantu Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang terdampak dan kita semua bersama-sama bergotong royong, semua bersemangat,” jelas Tito, berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan yang lebih layak dengan dukungan hunian yang aman dan berkelanjutan.
Acara groundbreaking tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, serta perwakilan masyarakat calon penerima huntap.






