Berita

Aan Suhanan: Cuaca Ekstrem Selat Sunda Picu Antrean Panjang Ribuan Kendaraan di Pelabuhan Merak

Advertisement

Antrean panjang kendaraan terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, pada Senin, 22 Desember 2025. Kondisi ini dipicu oleh cuaca ekstrem di Perairan Selat Sunda yang berdampak signifikan pada operasional kapal penyeberangan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, menjelaskan bahwa gelombang tinggi dan angin kencang di Selat Sunda menjadi penyebab utama penumpukan kendaraan. Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kapal kesulitan bersandar di dermaga, sehingga proses bongkar muat tidak dapat berjalan optimal.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Gangguan cuaca ekstrem berdampak langsung pada operasional kapal, terutama saat sandar di dermaga, sehingga memicu penumpukan kendaraan di area pelabuhan,” ujar Aan, seperti dilansir Antara pada Minggu (21/12/2025).

Selain faktor cuaca, Aan juga menyebutkan adanya peningkatan signifikan permintaan jasa penyeberangan. Lonjakan ini terutama berasal dari kendaraan angkutan logistik yang memperbanyak jumlah kendaraan menuju Pelabuhan Merak.

Untuk mengurai kepadatan, Ditjen Perhubungan Darat telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Kolaborasi ini melibatkan Kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Advertisement

“Kami turut mengoptimalkan penerapan delaying system, buffer zone, dan penyekatan kendaraan, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan penyeberangan,” jelas Aan. Upaya penguraian kepadatan juga diperkuat dengan penambahan kapal berkapasitas besar di setiap dermaga sejak dini hari 18 Desember 2025. Sistem penundaan keberangkatan (delaying system) ini juga diterapkan saat terjadi gangguan cuaca pada level peringatan dini I dan peringatan dini II.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan bahwa tiket pengguna jasa tetap berlaku dan tidak akan kedaluwarsa selama penerapan delaying system akibat cuaca buruk ini.

Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran angkutan penyeberangan, khususnya pada lintasan Merak-Bakauheni. Kemenhub juga mengimbau masyarakat untuk memantau secara berkala informasi potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Informasi ini, yang telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penting sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko keselamatan perjalanan.

Advertisement
Mureks