Tren

Menbud Fadli Zon Dorong Perlindungan Situs Megalitik Lore Lindu, Ungkap Usia 8.000 Tahun

Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mendesak perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan sejumlah situs cagar budaya di kawasan megalitik Lore Lindu. Kawasan yang berlokasi di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah ini, dinilai memiliki kekayaan prasejarah yang tak ternilai.

“Kekayaan ini harus kita lindungi, kita kembangkan, dan kita manfaatkan secara bertanggung jawab sebagai wisata budaya dan wisata sejarah, tanpa mengabaikan prinsip pelestarian,” ujar Menbud Fadli dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa (30/12).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Kunjungan Menbud Fadli ke Lore Lindu merupakan bagian dari lawatan budaya untuk memperkuat komitmen pemerintah dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya. Ia meninjau langsung Situs Megalitik Tadulako, Situs Megalitik Pokekea, dan Situs Megalitik Tambi, yang merepresentasikan jejak peradaban masyarakat masa lampau dengan nilai sejarah dan ilmu pengetahuan yang tinggi.

Jejak Peradaban Nusantara Berusia Ribuan Tahun

Pada kesempatan meninjau Situs Megalitik Pokekea, Menbud Fadli Zon mengungkapkan bahwa kawasan megalitik di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan bagian penting dari peradaban Nusantara. Kekayaan budaya dan jejak peradaban di situs tersebut menjadi bukti kuat peran signifikan wilayah ini dalam sejarah panjang kebudayaan Indonesia.

“Usia tinggalan arkeologis di kawasan ini mencapai lebih dari 4.000 tahun, bahkan di beberapa titik diperkirakan berusia hingga 8.000 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah merupakan bagian penting dari peradaban Nusantara yang sangat tua,” kata Fadli Zon.

Situs Megalitik Pokekea sendiri telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional. Area padang rumput ilalang ini menyimpan berbagai tinggalan megalitik yang menunjukkan tingkat peradaban maju pada masanya, baik sebagai situs pemukiman, penguburan, maupun pemujaan.

  • Arca
  • Kalamba
  • Tutup kalamba
  • Dolmen
  • Batu berlubang
  • Lumpang
  • Dulang
  • Umpak
  • Fragmen tembikar
  • Tempayan

Tantangan dan Komitmen Pelestarian

Menbud Fadli Zon juga menyoroti sejumlah tantangan dalam pengelolaan situs, seperti potensi vandalisme serta dampak cuaca dan perubahan iklim. Faktor-faktor ini, menurutnya, dapat mempercepat pelapukan struktur batuan yang ada.

Oleh karena itu, sebagai situs berperingkat nasional, Situs Pokekea diharapkan semakin dikenal luas. “Sebagai situs yang telah ditetapkan berperingkat nasional, Situs Cagar Budaya Pokekea ini diharapkan akan semakin dikenal oleh masyarakat, dan kita promosikan tidak hanya kepada masyarakat Sulawesi Tengah dan Nusantara, tetapi juga pada dunia, bahwa peradaban ini jelas sekali menunjukkan satu peradaban yang cukup tinggi pada masanya,” tutur Fadli Zon.

Lebih lanjut, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendorong penelitian lanjutan guna mengungkap lebih dalam budaya masyarakat prasejarah di kawasan tersebut. Komitmen ini mencakup pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya prasejarah secara berkelanjutan.

Mureks