Tren

Mantan PM Perempuan Bangladesh Khaleda Zia Tutup Usia 80 Tahun, Sempat Dijagokan Menang Pemilu

DHAKA – Mantan Perdana Menteri perempuan pertama Bangladesh, Khaleda Zia, meninggal dunia pada Selasa (30/12/2025) di usia 80 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), partai yang dipimpinnya.

Zia, yang diyakini banyak pihak akan kembali memimpin Bangladesh setelah pemilihan umum tahun depan, menghembuskan napas terakhirnya setelah bertahun-tahun berjuang melawan berbagai masalah kesehatan dan sempat dipenjara.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Ketua BNP dan mantan perdana menteri, pemimpin nasional Begum Khaleda Zia, meninggal dunia hari ini pukul 06.00 (00.00 GMT), tepat setelah salat Subuh,” demikian pernyataan resmi BNP. “Kami berdoa untuk pengampunan jiwanya dan meminta semua orang untuk mendoakan arwahnya,” lanjut pernyataan tersebut.

Pemimpin sementara Muhammad Yunus sebelumnya menyerukan agar bangsa berdoa untuk Zia, menyebutnya sebagai “sumber inspirasi terbesar bagi bangsa.” Kepala media BNP, Moudud Alamgir Pavel, juga mengonfirmasi kematian Zia kepada AFP.

Meskipun bertahun-tahun sakit dan dipenjara, Zia pada November lalu berjanji akan berkampanye dalam pemilihan yang dijadwalkan Februari 2026. Pemilu ini merupakan yang pertama sejak pemberontakan massal menggulingkan saingannya, Sheikh Hasina, tahun lalu. BNP secara luas dianggap sebagai kandidat terdepan.

Namun, pada akhir November, kondisi kesehatan Zia memburuk drastis setelah dilarikan ke rumah sakit. Upaya terbaik paramedis tidak mampu menstabilkan kondisinya.

Meskipun demikian, beberapa jam sebelum kematiannya, para pekerja partai pada Senin (29/12) telah menyerahkan berkas pencalonan atas namanya untuk tiga daerah pemilihan dalam pemilihan umum mendatang.

Zia dipenjara atas kasus korupsi pada tahun 2018 di bawah pemerintahan Hasina. Saat itu, Hasina juga melarangnya bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis. Ia dibebaskan tahun lalu, tak lama setelah Hasina dipaksa mundur dari kekuasaan.

Awal bulan ini, sempat ada rencana untuk menerbangkannya dengan ambulans udara khusus ke London, namun kondisinya tidak cukup stabil untuk perjalanan tersebut.

Putranya, Tarique Rahman, seorang tokoh politik berpengaruh, baru kembali ke Bangladesh pada Kamis (26/12) setelah 17 tahun dalam pengasingan sukarela. Kedatangannya disambut kerumunan besar pendukung yang gembira.

Rahman kini akan memimpin partai tersebut hingga pemilihan umum 12 Februari 2026 dan diperkirakan akan diajukan sebagai perdana menteri jika partainya memenangkan mayoritas.

Mureks