Manchester – Manchester City dikabarkan mulai serius mempersiapkan diri untuk kemungkinan ditinggalkan manajer Pep Guardiola. Klub raksasa Liga Inggris itu disebut-sebut menjadikan Enzo Maresca sebagai kandidat terkuat untuk menempati kursi pelatih selanjutnya.
Informasi ini dibagikan oleh The Athletic, yang menempatkan Maresca di urutan teratas daftar calon manajer yang sedang dipertimbangkan oleh manajemen City. Maresca, yang saat ini menjabat sebagai manajer Chelsea, dinilai masih memiliki tempat di hati beberapa jajaran manajemen di Etihad Stadium.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Spekulasi ini muncul di tengah anggapan bahwa musim ini bisa menjadi musim terakhir bagi Guardiola di City. Oleh karena itu, pencarian sosok manajer berikutnya mulai menjadi prioritas.
Enzo Maresca bukanlah nama asing bagi Manchester City. Ia pernah dua kali mengabdi di klub tersebut. Periode pertamanya adalah pada musim 2020/2021 sebagai pelatih tim U-23, kemudian kembali pada musim 2022/2023 sebagai asisten langsung Pep Guardiola.
Setelah itu, Maresca meninggalkan Manchester City untuk menerima tawaran melatih Leicester City pada musim 2023/2024. Di bawah kepemimpinannya, The Foxes berhasil kembali promosi ke Premier League, sebelum akhirnya Maresca langsung dibajak oleh Chelsea pada musim lalu.
Di musim perdananya bersama Chelsea, Maresca sukses membawa klub finis di posisi keempat Liga Inggris. Pencapaian ini sekaligus menandai kelolosan pertama The Blues ke Liga Champions sejak klub diambil alih oleh Todd Boehly. Selain itu, ia juga berhasil mempersembahkan trofi Conference League dan Piala Dunia Antarklub di musim yang sama.
Hingga pekan ke-16 musim ini, Maresca kembali membawa Cole Palmer dan kawan-kawan bersaing di papan atas klasemen Liga Inggris.
Situasi Maresca di Chelsea sendiri kini mulai dispekulasikan. Manajer asal Italia itu sempat mengeluhkan kurangnya dukungan dari petinggi klub, meskipun telah meraih kesuksesan yang cukup signifikan di musim pertamanya.
Peluang Maresca untuk kembali ke City juga terbuka lebar, terutama setelah Pep Guardiola sempat melontarkan pujian kepadanya. Guardiola mengatakan bahwa mantan asistennya itu “memang kurang diapresiasi sejauh ini.”
Guardiola, yang masih terikat kontrak hingga 2027, memang terlihat “tampak lelah” melatih. Manajer yang datang pada tahun 2016 itu telah mempersembahkan 18 trofi bagi City, termasuk enam gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions. Guardiola sempat mengaku ingin rehat sejenak dari dunia sepak bola jika ia benar-benar memutuskan untuk meninggalkan City.
Musim ini, Pep Guardiola kembali membawa Manchester City bersaing ketat di Liga Inggris setelah sempat menunjukkan performa yang kurang maksimal tahun lalu. Pertanyaan besar kini adalah, apakah musim ini benar-benar akan menjadi tahun terakhirnya melatih Erling Haaland dan kawan-kawan?






