AS Roma berhasil menaklukkan Genoa dengan skor 3-1 dalam laga Serie A yang berlangsung di Stadio Olimpico pada Selasa, 30 Desember 2025. Kemenangan ini membawa skuad asuhan Gian Piero Gasperini naik ke peringkat empat klasemen sementara, menggeser Juventus dari zona Liga Champions.
Gasperini Puji Agresivitas dan Intensitas Tim
Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini, memberikan pujian atas performa anak asuhnya yang tampil dominan sejak menit awal. Ia mengakui timnya memulai laga dengan sangat agresif, meskipun sempat diwarnai beberapa kesalahan teknis.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Kami memulai dengan beberapa kesalahan teknis, namun kami bergerak maju dengan baik. Melalui pergerakan antar lini, kami menciptakan banyak situasi dan selalu tampil berbahaya,” ujar Gasperini dalam sesi wawancara pasca-pertandingan.
Meski demikian, Gasperini menyisipkan sedikit catatan terkait performa tim di babak kedua. “Saya agak menyesal dengan babak kedua, saya ingin bermain sepak bola yang lebih menyenangkan, tetapi intensitas pertandingan sedikit menurun.”
Performa dan Intensitas Lebih Penting dari Posisi
Dalam sesi tanya jawab, Gasperini juga menanggapi pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan penyerang murni dibandingkan taktik tanpa striker tetap. Ia menegaskan bahwa baginya, performa dan intensitas jauh lebih krusial daripada sekadar label posisi pemain.
“Poin utamanya adalah kita harus memberikan performa terbaik. Anda tidak boleh salah dalam bersikap atau intensitas di tim ini. Ini adalah tim yang membuahkan hasil saat melaju kencang,” tegasnya. Menurut Gasperini, pemilihan pemain di lini depan selalu didasarkan pada kondisi fisik dan kebutuhan taktik saat itu.
Transformasi Fisik Paulo Dybala Jadi Kunci
Salah satu sorotan utama dalam kemenangan ini adalah penampilan cemerlang Paulo Dybala. Pemain asal Argentina itu tampil sangat lincah, aktif membantu pertahanan, dan menginisiasi serangan dari posisi yang lebih dalam. Gasperini menjelaskan bahwa kunci kecemerlangan Dybala adalah kebugaran fisiknya.
“Jika dia tidak mengalami cedera, dia akan bermain, karena Roma tidak memiliki pemain lain dengan kualitas setinggi itu. Tentu saja, saat dia merasa sehat seperti malam ini, permainan menyerang menjadi jauh lebih mudah,” jelas sang pelatih.
Gol Perdana dan Potensi Besar Manu Kone
Laga ini juga menjadi momen spesial bagi Manu Kone yang berhasil mencetak gol perdananya di Serie A. Gasperini memuji kehadiran fisik Kone yang luar biasa, namun mengakui bahwa sang gelandang masih memiliki ruang untuk berkembang, terutama dalam pengambilan keputusan di area penalti lawan.
“Margen kemajuan selalu ada pada semua pemain. Dia adalah pemain inti tim nasional Prancis dan memiliki karakteristik luar biasa. Memang benar, jika dia juga mencetak banyak gol, akan sulit baginya untuk tetap bermain di Roma; dia pasti sudah berada di klub lain. Namun, saya yakin dia masih bisa berkembang di aspek tersebut,” pungkas Gasperini.
