Olahraga

Antonio Conte Ungkap Rahasia Kebangkitan Rasmus Hojlund di Napoli Usai Tinggalkan Manchester United

Kebangkitan Rasmus Hojlund di Italia semakin nyata setelah kembali menunjukkan performa gemilang bersama Napoli. Penampilan terbarunya memicu manajer Antonio Conte untuk angkat bicara, menjelaskan mengapa sang striker kini terlihat begitu berkembang setelah meninggalkan Manchester United.

Conte menyoroti pemahaman Hojlund yang semakin matang terhadap perannya, sembari menegaskan bahwa tim asuhannya, Partenopei, masih mengejar standar elite Serie A. Hojlund sendiri menjadi bintang kemenangan 2-0 Napoli atas Cremonese dalam lanjutan Serie A pada Minggu (28/12).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Dalam laga tersebut, Hojlund mencetak dua gol ke gawang Emil Audero dengan penampilan yang tenang, percaya diri, dan terkontrol. Hasil ini diraih hanya beberapa hari setelah Napoli mengangkat trofi Supercoppa Italiana di Riyadh, memastikan momentum domestik tetap terjaga usai sempat tergelincir melawan Udinese yang membuat mereka kehilangan puncak klasemen.

Dua gol tersebut menegaskan betapa cepatnya Hojlund beradaptasi sejak bergabung dari Manchester United dengan status pinjaman semusim. Striker berusia 22 tahun itu tampil tajam sepanjang laga, memimpin lini depan dengan wibawa, meregangkan pertahanan Cremonese, dan bahkan nyaris melengkapi hat-trick saat Napoli mendominasi jalannya pertandingan.

Meski skor akhir terlihat meyakinkan, laga ini menuntut Napoli untuk beradaptasi. Cedera dan deretan absensi memaksa Antonio Conte melakukan perubahan taktik, namun sistem yang ia terapkan tetap mampu menciptakan peluang bagi Hojlund. Pergerakan dan kekuatan fisiknya terbukti krusial, dan pengaruhnya yang kian besar menjadi topik utama seiring Napoli berusaha mengejar puncak klasemen.

Conte Jelaskan Lonjakan Performa Hojlund Usai Tinggalkan Manchester United

Usai laga, Conte menyoroti perkembangan sang striker sekaligus memberi penilaian menyeluruh terhadap level timnya. “Hojlund itu pemain yang sangat muda, usianya baru 22 tahun, dan dia masih bisa berkembang pesat,” ucap manajer Napoli itu pasca-laga.

Ia melanjutkan, “Sejak pertama kali bergabung, dia sudah berkembang hingga menjadi sosok dominan di peran itu, karena dia mulai memahami cara mengambil posisi yang tepat, bagaimana melindungi bola, kapan harus mendekat untuk menjemput bola atau kapan menjauh.” Conte menekankan pertumbuhan taktik yang menjadi bahan bakar kebangkitan Hojlund di depan gawang.

Conte juga menegaskan pentingnya Hojlund dalam filosofi permainannya. “Dia terhubung dengan tim dengan sangat baik. Dalam gaya sepakbola saya, striker punya peran yang sangat penting dan istimewa dalam pendekatan keseluruhan, dan dia masih punya ruang yang banyak untuk berkembang.” Namun, Conte tetap realistis, menegaskan Napoli “belum berada di level yang sama” dengan Juventus, Inter, atau AC Milan meski meraih kesuksesan beberapa tahun terakhir.

Napoli Wajib Beli Hojlund Jika Lolos Liga Champions

Peningkatan performa Hojlund terasa kontras jika dibandingkan dengan bulan-bulan terakhirnya di Liga Inggris. Di Manchester United, bomber Denmark itu kerap tampak terisolasi, berjuang beradaptasi di tim yang kurang konsisten dan minim aliran kreativitas.

Di Napoli, struktur permainan lebih jelas, membuka jalan bagi kekuatannya untuk lebih menonjol. Musim ini, Hojlund sudah mencetak gol lebih banyak bersama Napoli dibandingkan total golnya sepanjang musim terakhir di Liga Inggris bersama Setan Merah.

Perbedaan itu memicu diskusi apakah lingkungan dan kejelasan taktik di Serie A, terutama di bawah pelatih yang dikenal piawai mengembangkan striker bertubuh kuat, lebih cocok untuk profilnya. Ada pula perihal kontrak Hojlund.

Klausul peminjamannya dari Manchester United mencantumkan kewajiban pembelian permanen jika Napoli memastikan tiket Liga Champions. Artinya, setiap gol Hojlund bukan hanya memulihkan reputasinya, tetapi juga berpengaruh langsung pada rencana jangka menengah klub.

Ujian Berat Menanti Napoli di Januari

Napoli menghadapi rangkaian laga berat pada Januari, termasuk menghadapi Lazio, Inter Milan, dan Juventus di Serie A, serta Chelsea di Liga Champions. Conte sudah memperingatkan bahwa cedera dan keterbatasan skuad masih menjadi hambatan, sehingga konsistensi akan sangat menentukan saat musim memasuki tahun baru.

Bagi Hojlund, tantangannya adalah mempertahankan performanya. Conte memilih menekankan kesabaran dan proses ketimbang euforia, namun gol demi gol tak pelak akan memperkuat seruan agar Napoli mempercepat rencana mempermanenkannya.

Setiap penampilan kian menjauhkan sang striker dari bayang-bayang masa sulitnya di Manchester United. Dalam jangka panjang, kebangkitan Hojlund juga memunculkan pertanyaan tentang arah kariernya di level klub dan internasional. Di usia 22 tahun, ia tampak menemukan kembali kepercayaan diri dan kejernihan dalam permainannya.

Mureks