Pelatih Napoli, Antonio Conte, menanggapi serius kondisi skuadnya yang tengah dilanda badai cedera menjelang penutupan tahun 2025. Situasi ini memaksa Conte melakukan adaptasi taktik yang terbukti efektif.
Sejumlah pemain kunci Il Partenopei harus menepi akibat cedera, termasuk Romelu Lukaku, Sam Beukema, Mathias Olivera, Andre Frank, Zambo Anguissa, Billy Gilmour, Alex Meret, dan Kevin De Bruyne. Absennya para pilar ini, terutama di lini tengah, mendorong Conte untuk mengubah formasi tim menjadi 3-4-2-1. Perubahan taktik ini, menurut pengamatan, berjalan sangat baik.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Kondisi Cedera Pemain Kunci dan Adaptasi Taktik
Dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan melawan Udinese, Antonio Conte mengungkapkan tantangan yang dihadapi timnya. Ia mengutip filosofi Hannibal untuk menggambarkan upaya Napoli menghadapi keterbatasan.
“Hannibal bilang kalau tidak ada jalan yang bisa dilewati, maka kita harus membangunnya.” ujar Conte, kepada DAZN. “Kami membangun jalan kami dengan kerja keras dan dedikasi, menghadapi kesulitan-kesulitan ini karena ini adalah pertandingan terakhir tahun ini, sekali lagi kami kehilangan banyak pemain kunci.” “Yang bisa saya harapkan hanyalah mereka semua kembali pada tahun 2026, mudah-mudahan sesegera mungkin, meskipun cedera Lukaku dan De Bruyne sangat serius, jadi kami tidak bisa terburu-buru dan harus bersabar.”
Conte secara khusus menyoroti cedera yang dialami Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne, yang disebutnya “sangat serius”. Ia menekankan pentingnya kesabaran dalam proses pemulihan kedua pemain tersebut.
Prestasi Gemilang Napoli di Tahun 2025
Meskipun menghadapi badai cedera, Napoli menutup tahun 2025 dengan performa yang gemilang. Mereka berhasil meraih gelar Scudetto dan menyempurnakannya dengan trofi Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Bologna di partai final.
Kemenangan penting atas Udinese baru-baru ini juga memastikan Napoli mengakhiri tahun 2025 di posisi ketiga klasemen sementara. Mereka hanya terpaut dua poin dari Inter Milan di puncak dan satu poin dari posisi kedua.
