Tren

Maman Imanul Haq: “Negara Harus Lindungi Lansia,” Desak Reformasi Standar Keselamatan Panti Jompo

JAKARTA – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Maman Imanul Haq, mendesak pemerintah untuk segera mereformasi standar keselamatan panti jompo di seluruh Indonesia. Desakan ini muncul menyusul tragedi kebakaran di Panti Jompo Werdha Damai, Manado, Sulawesi Utara, yang menewaskan 16 lansia pada Minggu (28/12) lalu.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa (30/12), Maman menegaskan bahwa sistem keselamatan fasilitas panti jompo harus dioptimalkan. “Standar keselamatan kebakaran, kelaikan bangunan, jalur evakuasi serta kesiapsiagaan petugas harus dipastikan berjalan secara nyata, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Tragedi memilukan di Manado tersebut, menurut Maman, menjadi peringatan serius bagi Komisi VIII DPR RI. Pihaknya akan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap seluruh panti jompo dan panti sosial, baik yang dikelola swasta maupun negara.

Maman juga menyatakan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran secara transparan. Hal ini termasuk kemungkinan adanya kelalaian atau pelanggaran standar keselamatan, serta lemahnya pengawasan yang mungkin terjadi.

Selain itu, pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor juga menjadi sorotan. Maman menekankan bahwa Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dinas pemadam kebakaran, dan pengelola panti harus bersinergi untuk menyusun kebijakan perlindungan lansia yang lebih komprehensif dan menjaga tata kelola sistem keselamatan panti jompo yang baik.

“Kehadiran negara harus dimulai sejak pencegahan dengan sistem perlindungan yang kuat bagi kelompok rentan, khususnya para lansia,” tegas Maman. Ia menambahkan, “Kami sangat berduka atas wafatnya para lansia akibat kebakaran di panti jompo. Mereka adalah kelompok paling rentan yang seharusnya mendapatkan perlindungan maksimal.”

Sebelumnya, Panti Jompo Werdha Damai di Manado dilalap api sekitar pukul 20.25 WITA. Api dengan cepat menghanguskan sebagian besar bangunan, menyebabkan sejumlah korban tidak sempat menyelamatkan diri akibat keterbatasan kondisi fisik.

Seluruh 16 jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk proses identifikasi. Sementara itu, korban luka-luka masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manado dan Rumah Sakit Awaloei Manado.

Mureks