Lifestyle

Malam 1 Rajab 1447 H Telah Tiba, Imam al-Ghazali Ungkap Keutamaan Waktu Doa Mustajab

Advertisement

Malam 1 Rajab 1447 H telah tiba pada Sabtu, 20 Desember 2025, setelah matahari terbenam, menandai dimulainya salah satu bulan haram dalam kalender Hijriah. Momen ini memiliki keutamaan khusus bagi umat Islam, terutama sebagai waktu mustajab untuk berdoa.

Keutamaan Malam 1 Rajab Menurut Imam al-Ghazali

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub, sebagaimana diterjemahkan oleh Jamaluddin, menyebutkan keutamaan malam 1 Rajab sebagai waktu yang mustajab. Ia menyandarkan pandangannya pada hadits yang diriwayatkan Ad-Dailami.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ada lima malam di mana doa tidak ditolak, yaitu malam pertama pada bulan Rajab, malam Nisfu Syakban, malam Jumat, dan malam dua hari raya.” (HR Ad-Dailami)

Selain itu, Ad-Dailami juga meriwayatkan dari Aisyah RA, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah mengucurkan kebaikan pada empat malam, yaitu malam Adha, malam Fitri, malam Nisfu Syakban, dan malam pertama pada bulan Rajab.”

Imam al-Ghazali juga menjelaskan bahwa bulan Rajab memiliki nama lain al-Ashab, yang berarti ‘menuangkan’. Nama ini merujuk pada curahan kasih sayang Allah kepada orang-orang yang bertobat dan aliran penerimaan bagi mereka yang beramal di bulan ini. Oleh karena itu, Rajab menjadi waktu yang baik untuk bertobat, memohon ampunan, serta memperbanyak doa dan zikir.

Amalan dan Doa yang Dianjurkan

Sejumlah ulama di Tanah Air menganjurkan umat Islam untuk membaca sayyidul istighfar pada bulan Rajab. Bacaan ini dikenal sebagai rajanya istighfar dan diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Berikut lafaz sayyidul istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu. Abû’u laka bini’matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR Bukhari dalam Shahih Adabul Mufrad)

Selain itu, dianjurkan pula membaca istighfar berikut pada pagi dan petang:

Advertisement

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Rabbighfir lī warhamnī wa tub ‘alayya

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah tobatku.”

Doa Memohon Dipertemukan dengan Ramadan

Bulan Rajab juga menjadi penanda dimulainya persiapan menuju bulan suci Ramadan. Setelah Rajab, umat Islam akan memasuki bulan Syakban, kemudian Ramadan. Rasulullah SAW, apabila masuk bulan Rajab, membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana.

Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikan kami di bulan Ramadan.” (HR Ath-Thabrani dan lainnya)

Penting untuk diketahui, kualitas hadits yang memuat bacaan doa Rajab tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagian ulama hadits, termasuk An-Nasa’i dan Al-Bukhari, menyatakan hadits tersebut mungkar dan tidak dapat dijadikan hujjah karena adanya perawi bernama Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyad An-Namiri. Namun, sebagian ulama lain, seperti Abu Hatim, tidak mempermasalahkannya.

Penetapan 1 Rajab 1447 H

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, serta Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang digunakan oleh Muhammadiyah, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Dengan demikian, malam 1 Rajab telah dimulai sejak Sabtu, 20 Desember 2025 setelah matahari terbenam.

Advertisement
Mureks