Tren

Liverpool Resmi Pecat Pelatih Bola Mati Aaron Briggs, Imbas 12 Gol Kebobolan dari Situasi Set Piece Musim Ini

Liverpool mengambil langkah tegas menjelang paruh kedua musim 2025/2026 dengan melakukan perombakan di jajaran staf pelatih tim utama. Keputusan ini berfokus pada sektor bola mati, menyusul catatan buruk tim yang menjadi yang terburuk di lima liga top Eropa dalam hal kebobolan dari situasi tersebut.

Sebagai respons, manajemen The Reds secara resmi berpisah dengan pelatih khusus set piece, Aaron Briggs. Pemecatan ini mencerminkan standar tinggi klub dalam menjaga konsistensi performa, terutama di Premier League.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Rentetan Kebobolan Bola Mati Jadi Pemicu Utama

Musim ini, Liverpool telah kebobolan 12 gol dari situasi bola mati di Liga Premier, tidak termasuk penalti. Angka ini menempatkan mereka sebagai tim dengan rekor terburuk di antara klub-klub top Eropa. Dari jumlah tersebut, tujuh gol di antaranya berasal dari tendangan sudut.

Gol bola mati terbaru yang bersarang ke gawang Liverpool terjadi saat mereka meraih kemenangan 2-1 atas Wolverhampton Wanderers, tim yang saat ini berada di dasar klasemen. Situasi ini dinilai tidak sejalan dengan ambisi pelatih Arne Slot, yang dikenal dengan organisasi pertahanan kuat, termasuk dalam skema set piece.

Oleh karena itu, perubahan dianggap mutlak diperlukan. Tanggung jawab untuk menangani skema bola mati kini dialihkan kepada staf pelatih yang tersisa di tim utama.

Pernyataan Resmi Klub dan Dampaknya

Liverpool mengonfirmasi perpisahan dengan Aaron Briggs melalui pernyataan resmi klub. “Liverpool FC dapat mengkonfirmasi bahwa Aaron Briggs telah meninggalkan posisinya sebagai pelatih bola mati tim utama putra,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Pernyataan klub juga menambahkan, “Setelah bergabung dengan klub pada Juli 2024, awalnya sebagai pelatih pengembangan individu, Briggs berkontribusi pada kesuksesan kami meraih gelar Liga Premier musim lalu sebagai anggota staf pelatih Arne Slot.”

Keputusan ini diambil saat Liverpool menempati posisi keempat di klasemen sementara Premier League, tertinggal 10 poin dari Arsenal yang berada di puncak. Perubahan ini diharapkan dapat memperbaiki performa tim dalam menghadapi situasi bola mati dan kembali bersaing di papan atas liga.

Mureks