Festival Koropon yang diselenggarakan oleh pemuda-pemudi Mabapura, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, kembali mencetak sejarah. Pada edisi tahun 2025, festival tahunan ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui pagelaran 1.000 penari Lala Tradisional yang tampil secara serentak.
Pencapaian spektakuler ini menjadi simbol kuat kebangkitan nilai-nilai budaya lokal di tengah arus modernisasi, sejalan dengan tema yang diusung, “Mengembalikan Nafas Falgali”. Persiapan festival ini memakan waktu kurang lebih 90 hari, melibatkan ribuan pihak untuk memastikan kelancaran acara.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Sebanyak 1.000 pelajar tingkat SMP dan SMA dari tujuh kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur turut serta dalam pagelaran tari kolosal ini. Kecamatan yang terlibat meliputi Kota Maba, Maba, Maba Selatan, Maba Tengah, Wasilei, Wasilei Tengah, dan Wasilei Timur. Para penari tersebut berasal dari 30 sekolah yang berpartisipasi aktif dalam pencapaian rekor nasional ini.
Mempererat Kebersamaan dan Melestarikan Falgali
Ketua Panitia Festival Koropon 2025, Samsul Bahari, menjelaskan bahwa festival ini lebih dari sekadar pertunjukan seni. Menurutnya, acara ini merupakan sarana penting untuk mempererat kebersamaan warga Mabapura.
“Festival ini digelar untuk menjaga tali kebersamaan dan kekompakan masyarakat Mabapura demi melestarikan nilai-nilai Falgali, yang dalam bahasa Maba berarti saling membantu satu sama lain,” ujar Samsul Bahari pada Senin (29/12/2025), di Desa Soa Sangaji dan Soa Laipoh, Kabupaten Halmahera Timur.
Festival Koropon 2025 resmi dibuka pada 27 Desember 2025. Meskipun diselenggarakan dalam skala desa, kemeriahan acara disebut setara dengan event tingkat provinsi. Ribuan warga memadati lokasi, menyaksikan kolaborasi seni, budaya, dan semangat generasi muda yang berpadu harmonis.
Dampak Ekonomi dan Pelestarian Budaya
Selain pelestarian budaya, festival ini juga memberikan dampak positif pada sektor ekonomi masyarakat sekitar. Kehadiran Festival Koropon berhasil menggerakkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, sekaligus menumbuhkan minat generasi muda terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan leluhur.
“Kegiatan ini berhasil menghidupkan para pelaku UMKM dan mengembangkan minat generasi muda terhadap budaya dan nilai lokal,” tambah Samsul Bahari.
Sejumlah pejabat daerah turut hadir memeriahkan Festival Koropon 2025, di antaranya Bupati Halmahera Timur, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD Halmahera Timur, unsur TNI-Polri, Kejaksaan Negeri Halmahera Timur, para Sangaji Maba, serta seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur.
Ke depan, Festival Koropon diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas budaya daerah, tetapi juga mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam menjaga dan merawat warisan budaya Nusantara.






