Tren

Lautaro Martinez: “Saya Main Tahan Sakit,” Cetak Gol Penentu Kemenangan Inter atas Atalanta

Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez, menutup tahun 2025 dengan senyum lebar setelah menjadi pahlawan kemenangan krusial 1-0 atas Atalanta pada Senin dini hari WIB, 29 Desember 2025. Gol tunggalnya di Bergamo memastikan Nerazzurri meraih tiga poin penting, sekaligus mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen Serie A.

Kemenangan ini terasa emosional bagi Lautaro dan skuad Inter, terutama setelah kegagalan pahit di ajang Supercoppa Italiana. Namun, di balik gol penentu tersebut, Lautaro menyimpan cerita perjuangan fisik yang berat. Ia mengakui kondisi kebugarannya bermasalah sepanjang tahun 2025.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Perjuangan di Laga Sulit Kontra Atalanta

Inter menyadari tekanan besar saat bertandang ke markas Atalanta, tim yang dikenal agresif dan sulit ditaklukkan. Kebuntuan akhirnya pecah berkat kecerdikan pemain pengganti, Francesco Pio Esposito, yang memotong umpan Berat Djimsiti dan melayani Lautaro untuk mencetak gol.

Lautaro Martinez mengakui laga tersebut sangat menantang. “Itu adalah laga head-to-head karena Atalanta adalah tim yang kuat,” ujar Lautaro kepada DAZN Italia. “Mereka adalah tim yang harus dihormati, mereka sangat agresif dan kami tahu apa yang akan kami hadapi hari ini,” tambahnya.

Bermain dengan Rasa Sakit Demi Tim

Ketajaman Lautaro Martinez, yang kini memimpin daftar Capocannoniere sementara dengan sembilan gol dan mencetak gol dalam empat laga Serie A berturut-turut, diraih dengan pengorbanan fisik luar biasa. Ia mengaku bermain menahan sakit pada otot fleksornya demi tim.

“Saya mengakhiri musim lalu dengan rasa sakit yang luar biasa pada fleksor saya, saya terluka parah menjelang pertandingan yang sangat penting,” ungkap Lautaro. “Saya terus maju bahkan selama Piala Dunia Antarklub dan tugas internasional, saya memiliki liburan yang sangat singkat,” lanjut penyerang Argentina itu.

Pujian untuk Wonderkid Pio Esposito

Sang kapten tak lupa memberikan apresiasi tinggi kepada Pio Esposito. Assist krusial dari pemain muda itu menyelamatkan wajah Inter di akhir tahun. Lautaro bahkan menyebut Esposito sebagai aset berharga bagi masa depan sepak bola Italia, seraya meminta publik tidak memberi tekanan berlebih pada sang junior.

“Saya berbicara tentang Esposito sepanjang waktu, dia bekerja keras, sangat ingin belajar,” puji Lautaro. “Kami semua membuat kesalahan ketika seusianya, jadi kami perlu memberinya kesempatan untuk melakukan hal yang sama tanpa tekanan,” tegasnya.

Esposito sendiri tetap merendah meski menjadi aktor kunci kemenangan tim. Ia mengaku hanya ingin menyerap ilmu dari para seniornya. “Saya mencoba membuat keputusan yang tepat dan Lauti melakukan sisanya,” kata Esposito dengan rendah hati. “Saya tidak mengharapkan apa-apa, saya hanya ingin bekerja keras setiap hari, mencoba belajar dari semua juara,” tutupnya.

Kemenangan ini memastikan Inter menutup tahun 2025 sebagai Capolista Serie A, unggul tipis satu poin dari AC Milan dan dua poin dari Napoli.

Mureks