Internasional

Lansia Inggris Kuasai Kekayaan dan Daya Beli, Geser Dominasi Gen Z-Milenial

Lupakan Generasi Z dan Milenial. Kelompok usia di atas 50 tahun kini justru muncul sebagai motor baru konsumsi dan peluang investasi di Inggris. Fenomena demografi ini dijuluki sebagai “silver spenders” atau “grey pound”, seiring meningkatnya kekayaan dan daya beli mereka.

Para investor menilai, kelompok usia 50 tahun ke atas kini memiliki kendali aset yang lebih besar dan belanja yang lebih agresif. Mereka menjadi segmen konsumen yang kian berpengaruh di berbagai sektor, mulai dari perjalanan, asuransi, manajemen kekayaan, hingga kesehatan.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Kekuatan Finansial Generasi di Atas 50 Tahun

Dan Coatsworth, Head of Market Analysis di AJ Bell, mengamini tren ini. Menurutnya, banyak dari mereka yang masih bekerja sudah mapan secara finansial.

“Mereka telah melunasi hipotek, punya tabungan besar, dan memiliki uang tunai untuk dibelanjakan. Setelah bekerja keras selama beberapa dekade, mereka merasa pantas untuk menikmati hasilnya,” ujar Coatsworth kepada CNBC International, dikutip Selasa (30/12/2025).

Sementara itu, kelompok yang telah pensiun juga tak kalah kuat secara finansial. Coatsworth menyebut mereka sebagian berasal dari generasi dengan skema pensiun manfaat pasti yang besar, sehingga mampu membiayai gaya hidup yang relatif mewah. Perhatian besar kelompok ini pada perlindungan kekayaan dari pajak juga membuka peluang bagi sektor konsultasi pajak, investasi, dan perencanaan keuangan.

Tidak Semua Lansia Sama Kaya

Namun, tidak semua konsumen usia lanjut berada dalam kondisi serupa. Hal ini ditegaskan oleh Alyx Wood, Co-Founder dan Chief Investment Officer Kernow Asset Management.

“Kehidupan sehari-hari bagi banyak dari mereka masih cukup normal dan menantang, tetapi ada juga segmen yang benar-benar sukses dalam mengkonsolidasikan asetnya,” kata Wood.

Segmen yang lebih kaya ini, lanjut Wood, mulai mengembangkan selera pada barang-barang mewah yang sebelumnya belum mereka miliki, serta layanan asuransi dan manajemen kekayaan kelas atas. Mereka juga mencari nilai lebih dari sekadar imbal hasil pasif.

“Mereka ingin konten, cerita, keterlibatan, dan tujuan,” ujarnya.

Wood menilai perusahaan asuransi seperti Hiscox dan pengelola kekayaan swasta Evelyn Partners berpotensi diuntungkan dari tren ini. Minat bank-bank besar untuk kembali masuk ke bisnis manajemen kekayaan juga dinilai akan menguat.

“Bank-bank mencoba kembali berinvestasi di industri manajemen kekayaan,” kata Wood, merujuk pada ketertarikan NatWest Group dan Barclays terhadap Evelyn Partners.

Mureks