Kremlin menuduh Ukraina melancarkan serangan drone ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Novgorod. Insiden yang melibatkan 91 drone jarak jauh ini disebut terjadi pada Minggu malam hingga Senin dini hari. Namun, Kyiv dengan tegas membantah tudingan tersebut, menyebutnya sebagai rekayasa belaka.
Tudingan Rusia dan Respons Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, secara langsung menuduh Ukraina berada di balik pengerahan puluhan drone tersebut. Meskipun demikian, Lavrov tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaimnya. Ia hanya menyatakan bahwa seluruh drone berhasil ditembak jatuh.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Serangan ini terjadi di tengah berlangsungnya negosiasi gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia. Lavrov mengindikasikan bahwa insiden ini akan berdampak pada posisi Rusia dalam perundingan. “Posisi negosiasi Rusia akan ditinjau ulang,” kata Lavrov, dikutip dari AFP, Selasa (30/12).
Kritik dari Presiden AS Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan kekecewaannya atas dugaan serangan tersebut. Setelah berkomunikasi langsung dengan Presiden Putin, Trump melontarkan kritik terhadap Ukraina.
“Saya tidak menyukainya. Ini tidak baik,” kata Trump kepada wartawan mengenai dugaan serangan tersebut. Ia menambahkan, “Anda tahu siapa yang memberi tahu saya tentang hal ini? Presiden Putin yang memberi tahu saya.”
Trump juga menekankan sensitivitas situasi saat ini. “Ini adalah periode yang sensitif. Ini bukan waktu yang tepat,” tambahnya.
Bantahan Tegas dari Ukraina
Ukraina dengan keras membantah tudingan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut klaim Moskow itu sebagai rekayasa yang sengaja dirancang untuk merusak proses perdamaian yang sedang berjalan.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, juga menegaskan bahwa Rusia belum memberikan bukti apa pun, meskipun hampir 24 jam telah berlalu sejak tudingan itu dilontarkan. “Hampir sehari berlalu dan Rusia masih belum memberikan bukti yang masuk akal,” ujar Sybiga melalui media sosial.
Sybiga melanjutkan, “Dan mereka tidak akan memberikannya. Karena memang tidak ada. Tidak ada serangan semacam itu.”






