Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaporkan penurunan signifikan pada angka kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2025. Data ini disampaikan langsung oleh Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, dalam acara Rilis Akhir Tahun 2025 yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis, 01 Januari 2026.
Irjen Pol Agus Suryonugroho merinci bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2025 menurun sebesar 6,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Kecelakaan lalu lintas tahun 2024 yang sebanyak 150.096, turun menjadi 141.608 (pada tahun 2025). Jadi, turun 6,16 persen,” kata Agus.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Tidak hanya jumlah insiden, angka korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas juga menunjukkan tren positif. Menurut Agus, fatalitas kecelakaan pada tahun 2025 mengalami penurunan drastis. “Korban meninggal dunia pada tahun 2024 sebanyak 26.839. Kami tutup terakhir kemarin, ada penurunan 19,8 persen (pada tahun 2025),” ujarnya.
Strategi Edukatif “Polantas Menyapa” Jadi Kunci
Penurunan angka kecelakaan dan fatalitas ini, lanjut Agus, merupakan hasil dari strategi Korlantas Polri yang berfokus pada pendekatan edukatif. Program bernama “Polantas Menyapa” menjadi tulang punggung upaya ini, dengan menyasar langsung berbagai kelompok masyarakat.
“Jadi, daripada kita mengejar-ngejar pelanggaran, kita datang ke komunitas, pesantren, sekolahan. Nanti impact-nya (manfaatnya), ternyata ketika kita bicara keselamatan lalu lintas, pelayanan masyarakat, itu ada penurunan yang cukup signifikan,” jelas Agus.
Ia menambahkan, transformasi pendekatan kepolisian lalu lintas menjadi lebih humanis adalah bagian dari upaya mendekatkan Polantas dengan masyarakat. Hal ini sekaligus bertujuan membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya keselamatan berkendara.
“Bahkan ada istilah ‘senyum Polri dan senyum polantas itu adalah marka utama’. Jadi, pendekatan-pendekatan humanis seperti apa yang menjadi arahan Bapak Kapolri, kami kedepankan,” tegasnya.
Korlantas Polri berkomitmen untuk terus memperkuat pendekatan preventif berbasis edukasi. Strategi jangka panjang ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas secara nasional di masa mendatang.
