Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menuju Jakarta. Langkah ini disusun dengan mempertimbangkan dinamika pergerakan kendaraan dari berbagai wilayah, khususnya Trans Jawa dan Bandung.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menyoroti titik krusial pertemuan arus kendaraan di KM 66 ruas Tol Jakarta–Cikampek. Titik ini berpotensi mengalami kepadatan tinggi saat arus balik meningkat.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Strategi Rekayasa Lalu Lintas
Agus menjelaskan, pihaknya akan melihat perkembangan volume arus kendaraan untuk menentukan strategi yang tepat. “Berkaitan dengan arus balik, strategi yang kita gunakan melihat perkembangan lompatan arus. Jadi ketika nanti dari Trans Jawa, dari Bandung, ada crossing atau pertemuan di Km 66, itu nanti akan kita pertimbangkan apakah Jasa Marga diizinkan menggunakan Japek Selatan,” ujar Agus.
Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 1 dan 4 Januari 2026, dengan volume kendaraan yang diperkirakan melonjak signifikan. Untuk mengurai kepadatan, Korlantas membuka opsi penggunaan Tol Jakarta–Cikampek Selatan (Japek Selatan) secara fungsional.
“Kami akan menyarankan ketika arus puncak, kemungkinan tanggal 1 atau 4, bangkitan arusnya tinggi, kami mencoba menggunakan Japek Selatan secara fungsional. Sehingga crossing di KM 66 ini bisa kita kelola dengan baik,” tambah Agus.
Selain pemanfaatan jalur alternatif, Korlantas juga menyiapkan skema rekayasa tambahan berupa contraflow. Opsi ini akan diterapkan secara situasional apabila lonjakan arus kendaraan dinilai sudah berpotensi menimbulkan kemacetan panjang.
Sistem one way sepenggal juga masuk dalam skenario pengendalian lalu lintas. Kebijakan ini akan diberlakukan apabila indikator kepadatan di KM 414 telah mencapai ambang batas yang ditentukan.
“Apabila indikator parameter dari KM 414 sudah 3.600 kendaraan per jam, kami akan coba one way sepenggal. Yang jelas, kami sudah siap merencanakan pengamanan arus balik, termasuk juga pengamanan malam Tahun Baru,” jelas Agus.
Penurunan Fatalitas Kecelakaan
Di tengah persiapan tersebut, Korlantas Polri mencatat hasil positif dari upaya pengamanan dan pengendalian lalu lintas selama periode Nataru. Salah satunya tercermin dari penurunan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.
“Fatalitas korban kecelakaan turun 19,8 persen. Jadi hampir 5.512 korban meninggal dunia bisa kita tekan dari tahun 2024 ke 2025,” pungkas Agus.






