Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menyelamatkan KM Berkah Rizqi (85 GT), sebuah kapal nelayan asal Rembang, Jawa Tengah, yang dilaporkan berada dalam kondisi kritis dan hampir tenggelam di perairan Laut Jawa. Informasi darurat ini diterima pada Selasa (9/12/2025) dan langsung ditindaklanjuti oleh Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, yang akrab disapa Ipunk.
Nughroho segera melakukan komunikasi video dengan nakhoda kapal, Suyadi, untuk memverifikasi kondisi kapal yang saat itu sedang beroperasi di Laut Jawa, tepatnya di perairan selatan Pulau Kalimantan. “Dalam situasi seperti ini, penanganan cepat kami lakukan dengan menghubungi kapal nelayan terdekat, kemudian memerintahkan kapal pengawas di sekitar lokasi menuju ke lokasi memberikan pertolongan,” ujar Nughroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12/2025).
Posisi KM Berkah Rizqi diketahui berada di sekitar perairan Pulau Karamaian. Selain menginstruksikan kapal pengawas terdekat untuk bergerak, tim Pusat Pengendalian (Pusdal) KKP juga segera menghubungi KM Kurnia Tawakal (80 GT), kapal nelayan terdekat, untuk memberikan bantuan awal kepada kru KM Berkah Rizqi.
“Inilah manfaat nyata VMS dengan adanya VMS di kapal nelayan maka akan mempermudah kami melakukan pertolongan cepat kepada nelayan dalam kondisi darurat di laut,” jelas Nugroho, menekankan pentingnya teknologi Vessel Monitoring System (VMS).
Pada Rabu (10/12/2025), KP Orca 06 dikerahkan untuk memberikan bantuan logistik, termasuk kebutuhan pokok dan makanan, kepada para Anak Buah Kapal (ABK) KM Berkah Rizqi. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kondisi para kru tetap stabil selama proses penyelamatan.
“Ketika kapal mengalami kerusakan, bahkan hampir tenggelam, kami dapat dengan cepat melakukan pencarian dan bantuan melalui VMS. Untuk itu, kami ingatkan kembali kepada para nelayan untuk memasang VMS karena banyak manfaatnya, ketika berada di laut keberadaan VMS sangat penting,” pungkas Nugroho, kembali mengimbau pentingnya penggunaan VMS.
Upaya penyelamatan ini sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang senantiasa menekankan pentingnya ekologi sebagai panglima dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Salah satu implementasinya adalah kewajiban penggunaan VMS pada kapal perikanan guna meningkatkan keselamatan kapal dan awaknya ketika menghadapi kendala di laut.






