Internasional

Kepala BPH Migas: Penggunaan Gas Pipa Lebih Hemat 53% dari LPG Non Subsidi

Advertisement

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan penggunaan jaringan gas bumi (jargas) terbukti jauh lebih ekonomis dibandingkan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Non Subsidi. Potensi penghematan yang dapat dinikmati konsumen bahkan mencapai 53%.

Kepala BPH Migas, Wahyudi Anas, mengungkapkan temuan ini berdasarkan inspeksi mendadak dan uji petik yang dilakukan pihaknya di sejumlah konsumen komersial di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (26/12/2025). Salah satu lokasi yang ditinjau adalah Rumah Sakit William Booth Surabaya, yang memanfaatkan jargas untuk operasional dapur dan kebutuhan pasien.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Penghematan Signifikan untuk Sektor Komersial

Wahyudi menjelaskan bahwa hasil perhitungan menunjukkan efisiensi yang nyata bagi pengguna jargas. “Tadi disampaikan bahwasanya mengkonsumsi gas ini dengan harganya sangat sudah cukup baik. Baik dalam arti kalau dihitung ternyata ada harganya lebih rendah dari bahan bakar LPG non subsidi kurang lebih berhemat 53%,” ujar Wahyudi di Surabaya.

Ia merinci perbandingan pengeluaran bulanan yang harus dibayarkan konsumen. Rata-rata tagihan gas pipa hanya berkisar Rp 1,7 juta hingga Rp 2 juta per bulan. Angka ini terpaut jauh jika dibandingkan dengan estimasi biaya penggunaan tabung LPG non subsidi yang bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 3,2 juta.

“Karena konsumsinya mereka rata-rata adalah Rp 1,7 sampai 2 juta. Tapi kalau menggunakan LPG bisa Rp 3 sampai Rp 3,2 juta. Cukup jelas ya. Jadi untuk sektor komersial, untuk rumah sakit, untuk hotel dan lain-lain sangat lebih efektif dan efisien,” paparnya.

Advertisement

Dukungan untuk Industri Manufaktur

Selain sektor komersial, BPH Migas juga meninjau sektor industri manufaktur, yakni PT Indospring Tbk. Perusahaan ini memiliki konsumsi gas yang cukup besar, mencapai 1,2 juta meter kubik per bulan.

Wahyudi menilai harga gas pipa yang kompetitif menjadi faktor krusial bagi industri tersebut untuk tetap bersaing dan bahkan melakukan ekspansi pabrik baru di tengah tantangan ekonomi global. “Artinya industri sektor industri sangat membutuhkan gas bumi dengan harga yang kompetitif dan bisa menjamin untuk produksi dan persaingan sparepart,” tambahnya.

Pasokan Gas di Jawa Timur Aman

Menyikapi kebutuhan tersebut, BPH Migas memastikan ketersediaan pasokan gas, khususnya di Jawa Timur, sangat aman. Pasokan ini ditopang oleh enam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) utama.

Wahyudi juga menegaskan bahwa tidak ada gangguan pasokan maupun aktivitas pemeliharaan (maintenance) pipa yang menghambat distribusi selama masa libur akhir tahun ini.

Advertisement
Mureks