Nasional

Kemhan UEA Tarik Sisa Pasukan dari Yaman Usai Insiden Pengeboman Saudi atas Kiriman Logistik di Mukalla

Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penarikan sisa pasukannya dari Yaman pada Rabu (31/12/2025). Keputusan ini diambil menyusul insiden pengeboman yang dilakukan Arab Saudi terhadap kiriman logistik dari UEA di Mukalla, Yaman, yang disebut Saudi sebagai pengiriman senjata untuk separatis.

Kemhan UEA menjelaskan bahwa pasukan yang masih berada di Yaman adalah personel khusus yang menjalankan misi kontra-terorisme. Misi ini dikoordinasikan dengan mitra internasional terkait.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

“Mengingat perkembangan terkini dan potensi implikasinya terhadap keselamatan dan efektivitas misi kontra-terorisme, Kementerian Pertahanan mengumumkan penghentian sementara personel kontra-terorisme yang tersisa di Yaman atas kemauan sendiri, dengan cara yang menjamin keselamatan personelnya dan berkoordinasi dengan mitra terkait,” demikian pernyataan resmi Kemhan UEA melalui akun X pada Rabu (31/12).

Sejak 2015, UEA merupakan bagian dari Koalisi Arab yang mendukung legitimasi di Yaman. Negara tersebut juga aktif mendukung upaya internasional dalam memerangi organisasi teroris serta mengejar keamanan dan stabilitas bagi rakyat Yaman. UEA mengklaim telah melakukan pengorbanan besar untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Militer UEA sendiri telah menarik sebagian besar pasukannya dari Yaman sejak 2019, setelah menyelesaikan misi yang ditugaskan dalam kerangka kerja resmi yang disepakati. Oleh karena itu, personel yang tersisa di Yaman saat ini adalah personel khusus yang berfokus pada upaya kontra-terorisme.

“Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa langkah ini diambil dalam konteks penilaian komprehensif terhadap kebutuhan fase saat ini, dan sejalan dengan komitmen Uni Emirat Arab serta perannya dalam mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut,” tutup Kemhan UEA.

Bantahan Kementerian Luar Negeri UEA

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri UEA membantah keras tuduhan pengiriman senjata. Mengutip laporan AP, Kemlu UEA mengakui adanya pengiriman, namun menegaskan bahwa itu adalah kendaraan yang ditujukan untuk digunakan oleh pasukan UEA yang beroperasi di Yaman.

“Uni Emirat Arab menyatakan keprihatinan terkait pernyataan yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi dan ketidakakuratan mendasar yang terkandung di dalamnya mengenai peran UEA dalam perkembangan yang sedang berlangsung di Republik Yaman,” ujar Kemlu UEA.

“Kementerian mengkonfirmasi bahwa pengiriman yang dimaksud tidak mencakup senjata apa pun, dan bahwa kendaraan yang dibongkar tidak ditujukan untuk pihak Yaman mana pun, melainkan dikirim untuk digunakan oleh pasukan UEA yang beroperasi di Yaman,” lanjut pernyataan tersebut.

Mureks