JAKARTA – Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) tidak boleh hanya menjadi nama, melainkan harus aktif menyerap produk-produk lokal. Koperasi ini didorong untuk menjadi rumah bersama bagi hasil produksi warga, dengan tujuan utama mempercepat perputaran roda ekonomi rakyat.
Zabadi menilai, strategi ini bukan sekadar aktivitas jual beli, tetapi merupakan upaya fundamental untuk memperkuat kemandirian ekonomi dari tingkat desa. Dengan demikian, nilai tambah dari produk-produk tersebut dapat tetap dinikmati oleh masyarakat setempat.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Kopdes Merah Putih: Agregator dan Penyangga Ekonomi Lokal
“Semua produk lokal harus diserap koperasi. Hasil panen cabai, beras, hingga ikan akan masuk cold storage, lalu dilakukan proses khusus sebelum masuk pasar modern atau diekspor,” kata Zabadi, dikutip dari siaran pers Kementerian Koperasi di Jakarta, Minggu (28/12).
Menurut Zabadi, Kopdes Merah Putih berperan sebagai agregator bagi produk-produk usaha mikro dan ultra mikro. Ia menekankan pentingnya koperasi desa untuk menjadi bagian integral dari ekosistem industrialisasi. Hal ini mencakup proses pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk lokal secara modern, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah signifikan bagi masyarakat desa.
Selain itu, Zabadi menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih juga mendorong para pengusaha lokal untuk melakukan produksi massal kebutuhan dasar harian. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk impor.
Memastikan Akses Subsidi dan Pangan Bergizi
Lebih lanjut, Zabadi menyampaikan bahwa koperasi desa juga bertugas memastikan masyarakat memperoleh barang-barang subsidi, seperti LPG, beras, dan obat-obatan, dengan harga resmi sesuai ketetapan pemerintah. Ia menyoroti praktik tengkulak yang selama ini kerap mempermainkan harga komoditas strategis, sehingga merugikan masyarakat.
Koperasi juga hadir sebagai solusi atas keterbatasan akses nelayan dan petani terhadap bahan bakar serta pupuk bersubsidi. Dengan adanya koperasi, nelayan dapat membeli solar sesuai harga resmi Rp6.800 per liter, dan petani memperoleh pupuk dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Zabadi juga menekankan peran Kopdes Merah Putih dalam menyelenggarakan program makan bergizi gratis (MBG) bagi anak-anak, dengan bahan baku yang bersumber dari produksi lokal. Koperasi desa ditugaskan untuk mengonsolidasi peternak sapi perah guna memenuhi kebutuhan susu nasional, menempatkan produksi masyarakat desa sebagai prioritas utama dalam penyediaan pangan bergizi.
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendukung
Saat ini, Kementerian Koperasi bersama lintas sektor, termasuk PT Agrinas Pangan Nusantara dan TNI, tengah mempercepat pembangunan gerai, gudang, dan sarana pendukung Kopdes/Kelurahan Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia. Targetnya, fasilitas-fasilitas ini dapat beroperasi penuh pada tahun depan.






