Internasional

Kelompok Separatis Yaman Tegaskan Tak Gentar Usai Serangan Udara Arab Saudi di Hadramawt

Advertisement

Kelompok separatis Yaman menyatakan tidak gentar setelah serangan udara Arab Saudi menghantam posisi mereka pada Jumat (26/12/2025) waktu setempat. Insiden ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade, menyusul perebutan sebagian wilayah Yaman oleh kelompok tersebut bulan lalu.

Dilansir dari AFP, Sabtu (27/12/2025), kelompok separatis yang didukung oleh Uni Emirat Arab ini berupaya menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang sebelumnya telah merdeka. Mereka berhasil merebut sejumlah wilayah Yaman dalam beberapa pekan terakhir, sementara Arab Saudi, pendukung utama pemerintah Yaman, telah memperingatkan agar mereka mundur.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Amerika Serikat, yang menganggap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai sekutu, menyerukan semua pihak untuk mengendalikan diri. Serangan udara Saudi di provinsi Hadramawt tidak dilaporkan menimbulkan korban jiwa, namun terjadi di tengah peningkatan dramatis dalam konflik yang telah menjerumuskan Yaman ke dalam bencana kemanusiaan.

STC Tegaskan Tak Terhalang

Dewan Transisi Selatan (STC), kelompok separatis tersebut, menegaskan bahwa serangan itu “tidak akan menghasilkan jalan pemahaman apa pun dan tidak akan menghalangi rakyat Selatan untuk terus bergerak maju menuju pemulihan hak-hak penuh mereka.” Pernyataan ini menunjukkan sikap tegas STC di tengah tekanan militer.

Menyusul serangan udara tersebut, pemerintah Yaman mendesak koalisi pimpinan Saudi untuk mendukung pasukannya di Hadramawt. Pemerintah meminta koalisi untuk “mengambil semua tindakan militer yang diperlukan untuk melindungi warga sipil Yaman yang tidak bersalah di provinsi Hadramawt dan mendukung angkatan bersenjata” dalam upaya de-eskalasi.

Advertisement

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio berupaya untuk tidak memihak antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. “Kami mendesak pengendalian diri dan diplomasi berkelanjutan, dengan tujuan mencapai solusi yang langgeng,” kata Rubio dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa Washington “berterima kasih atas kepemimpinan diplomatik” dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Upaya Diplomatik dan Ancaman Eskalasi

Sebelumnya, seorang pejabat pemerintah Yaman di Riyadh mengungkapkan kepada AFP bahwa kepala dewan kepresidenan Yaman telah bertemu dengan para duta besar negara-negara Barat dan menteri pertahanan Arab Saudi. Utusan juga dikirim ke Aden, Yaman, untuk membujuk STC agar menarik diri dari provinsi Hadramawt dan Mahra.

Pada awal bulan ini, delegasi militer Saudi-Uni Emirat Arab juga mengunjungi Aden dengan misi serupa, yakni meminta STC mengembalikan kedua provinsi tersebut. Jika upaya diplomatik untuk mengembalikan wilayah tersebut gagal, Arab Saudi telah memberi sinyal kepada pemerintah Yaman bahwa mereka dapat melancarkan serangan udara dan mengerahkan pasukan yang disebut Nation Shield untuk melakukan serangan darat.

Advertisement
Mureks