Pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur, telah resmi dimulai. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Sabtu (27/12/2025). Proyek ini ditargetkan selesai pada bulan April 2026 dan diharapkan dapat diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat peringatan May Day.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengungkapkan bahwa inisiasi pembangunan museum dan rumah singgah Marsinah ini berasal dari dirinya dan Jenderal Sigit. Ia telah menyampaikan permohonan peresmian kepada Presiden secara langsung.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Andi Gani menegaskan, pembangunan museum ini murni merupakan bentuk kepedulian dan komitmen gerakan buruh. “Seluruh pembiayaan berasal dari Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja Indonesia yang dimiliki oleh KSPSI, tanpa menggunakan dana negara,” tegasnya.
Keputusan pembangunan diambil setelah melalui proses diskusi dan kesepakatan dengan pihak keluarga Marsinah. Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan almarhumah bagi kaum buruh Indonesia.
Keberadaan museum dan rumah singgah Marsinah diharapkan dapat menjadi ruang edukasi bagi generasi muda, khususnya kaum pekerja. Ini untuk memahami sejarah perjuangan buruh serta nilai keadilan dan kemanusiaan yang diperjuangkan oleh Marsinah. “Ini bukan sekadar bangunan, tetapi simbol perjuangan, pengingat sejarah, dan tempat belajar tentang keberanian serta pengorbanan seorang buruh perempuan demi keadilan,” imbuh Andi Gani.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyuarakan harapannya. Ia berharap museum ini dapat menjadi ruang edukasi sekaligus pengingat nilai perjuangan Marsinah bagi generasi buruh. “Mengawal dan memperjuangkan hak buruh. Namun saya selalu sampaikan laksanakan dengan baik, terukur sehingga pesannya sampai, hak-hak buruh tetap bisa diperhatikan,” harap Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit menambahkan, “Di sisi lain, pembangunan, iklim investasi, pertumbuhan ekonomi semuanya tetap kondusif. Karena kita semua ingin bahwa semua tetap terjaga.”
Lebih lanjut, Jenderal Sigit menilai pembangunan museum Marsinah dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kehadiran pengunjung dari berbagai daerah diharapkan mendorong tumbuhnya aktivitas UMKM di Desa Nglundo. “Nanti akan ada kunjungan-kunjungan dari rekan-rekan buruh seluruh Indonesia. Tentunya ini juga akan menghidupkan UMKM, menghidupkan desa itu sendiri dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di wilayah Desa Nglundo,” ucap Sigit.
Ia menegaskan, museum tersebut bukan hanya milik warga setempat, tetapi juga menjadi kebanggaan nasional. Semangat perjuangan Marsinah diharapkan menjadi bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat. “Dan ini adalah aset Desa Nglundo, aset Kabupaten Nganjuk, aset Provinsi Jatim dan aset Indonesia, bagi teman-teman buruh seluruh Indonesia. Karena beliau pahlawan nasional,” tutur Jenderal Sigit.






