Legenda Chelsea, John Terry, bergerak cepat menepis rumor yang mengaitkannya dengan posisi manajer klub milik Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Oxford United. Terry menegaskan dirinya tidak tertarik kembali ke dunia kepelatihan tim utama dan membantah kabar yang menyebut namanya masuk radar klub Championship tersebut.
Spekulasi Jabatan Manajer Oxford United
Nama John Terry sempat mencuat sebagai kandidat mengejutkan untuk mengisi jabatan manajer Oxford United yang tengah lowong. Klub Championship itu memang sedang terpuruk di papan bawah klasemen dan membutuhkan stabilitas secepat mungkin setelah rentetan hasil buruk, sehingga spekulasi soal figur sebesar legenda Chelsea itu langsung menyedot perhatian publik.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Spekulasi tersebut terdengar semakin menarik mengingat Terry belum pernah menjabat sebagai manajer klub senior, meskipun ia memiliki reputasi mentereng sebagai kapten legendaris The Blues dan rekam jejak sebagai asisten pelatih di level tertinggi. Rumor ini pun muncul di tengah keluhan Terry awal tahun ini soal minimnya kesempatan memulai karier kepelatihannya sendiri.
Namun, alih-alih menyambut rumor tersebut sebagai peluang, Terry memilih mengambil jarak dan memperjelas posisinya.
Klarifikasi John Terry via TikTok
Terry menanggapi rumor tersebut lewat sebuah video yang ia unggah ke TikTok, direkam saat ia tengah menikmati waktu luang di lapangan golf.
“Selamat pagi, saya lagi di lapangan golf, nih,” ujar Terry. “Cuma mau ngomong soal saya dikaitkan jadi manajer Oxford.”
Ia melanjutkan, “Saya tidak tahu rumor ini datang dari mana, kok bisa-bisanya dibiarkan beredar, [tapi] saya jelas tidak sedang mencari pekerjaan. Saya sudah sering bilang betapa saya mencintai peran saya di akademi Chelsea. bekerja dengan para pemain dalam transisi dari level junior, ke cadangan, sampai tim utama.”
Terry juga menegaskan tidak pernah ada komunikasi dengan Oxford United. “Saya sama sekali tidak menghubungi Oxford, tidak berbicara dengan siapa pun. Jadi saya cuma ingin sepenuhnya menegaskan bahwa saya tidak terlibat,” tambah Terry.
Di akhir pernyataannya, Terry mendoakan yang terbaik untuk Oxford dan calon manajer baru mereka: “Saya mendoakan yang terbaik buat Oxford dan siapa pun yang jadi manajer di sana, tapi yang jelas bukan saya. Semoga hari kalian menyenangkan. Up the Chels!”
Perjalanan Karier Kepelatihan yang Belum Melesat
Pernyataan Terry datang di tengah perjalanan karier kepelatihannya yang belum berkembang seperti ekspektasi banyak pihak. Setelah pensiun sebagai pemain, ia langsung terjun ke dunia kepelatihan sebagai bagian dari staf Dean Smith di Aston Villa, dan turut membantu The Villans promosi ke Liga Primer Inggris.
Pengalaman itu dianggap sebagai masa magang ideal baginya, memadukan pembelajaran taktik dengan kemampuan manajemen pemain yang ia asah selama puluhan tahun sebagai bek kelas dunia di lapangan. Saat meninggalkan Villa pada 2021, banyak yang yakin Terry hanya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan jabatan manajer.
Nyatanya, kesempatan itu tak kunjung datang. Beberapa periode singkat kembali bekerja bersama Smith, termasuk di Leicester City, serta peran konsultatif di akademi Chelsea membuatnya tetap dekat dengan sepak bola, tetapi tanpa ada loncatan besar menuju kursi pelatih utama bahkan hingga usianya yang kini sudah mencapai 45 tahun. Perbandingan dengan mantan rekan setim seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, dan Wayne Rooney yang sudah mengemban banyak pengalaman sebagai manajer pun tak terhindarkan, dan itu sesuatu yang sudah Terry bicarakan secara terbuka.
Awal tahun ini, ia bahkan mengakui bahwa impiannya untuk suatu hari nanti melatih Chelsea mungkin tak akan pernah terwujud, seraya mengungkap frustrasi karena terus dianggap kurang pengalaman meski memiliki latar belakang kepemimpinan sebagai kapten The Blues dan Inggris, serta pernah bekerja di bawah jajaran manajer elite sepanjang karier bermainnya.
Fokus di Akademi Chelsea dan Pencarian Oxford United
Untuk saat ini, Terry tampaknya nyaman melanjutkan pekerjaannya di akademi Chelsea, fokus pada pengembangan pemain muda dan menjaga ikatan dengan klub yang membesarkan namanya. Sikapnya menunjukkan bahwa ia tidak ingin mengambil pekerjaan hanya demi memulai karier manajer, sekalipun mendapat tawaran yang berpotensi menjadi debut manajerialnya di level senior.
Di sisi lain, Erick Thohir masih harus melanjutkan pencarian manajer baru untuk Oxford United. Ia harus mendapatkan sosok yang mampu membawa klubnya menjauh dari ancaman degradasi.






