Dunia sepak bola Inggris berduka atas kepergian salah satu legendanya. John Robertson, mantan pemain sayap tim nasional Skotlandia, Nottingham Forest, dan Derby County, meninggal dunia pada usia 72 tahun pada Jumat, 26 Desember 2025.
Sosok yang dijuluki manajer legendaris Brian Clough sebagai “Picasso dalam permainan kami” ini dikenal luas sebagai pahlawan Nottingham Forest yang berhasil menjuarai Piala Eropa dua kali berturut-turut.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pahlawan Dua Gelar Piala Eropa
Robertson memainkan peran krusial dalam sejarah emas Nottingham Forest di kancah Eropa. Pada final Piala Eropa 1979 melawan Malmo, ia melepaskan umpan silang akurat yang kemudian diselesaikan oleh Trevor Francis, mengantarkan Forest meraih gelar juara pertama mereka.
Setahun berselang, pada 1980, Robertson kembali menjadi penentu. Ia mencetak gol tunggal kemenangan Forest saat mempertahankan gelar melawan Hamburg, mengukuhkan dominasi klub tersebut di Eropa.
Transformasi di Bawah Brian Clough
Lahir di North Lanarkshire, Skotlandia, karier Robertson sempat meredup dan bahkan masuk dalam daftar jual klub sebelum kedatangan Brian Clough ke Forest pada tahun 1975. Dalam biografinya yang terbit tahun 2012, Supertramp, Clough awalnya sempat memandang Robertson sebelah mata.
Clough pernah mendeskripsikannya sebagai sosok yang “berantakan, tidak fit, tidak tertarik, dan membuang-buang waktu.” Namun, di bawah asuhan Clough, Robertson mengalami transformasi luar biasa. Clough kemudian memujinya sebagai “salah satu pengirim bola terbaik yang pernah saya lihat, setara dengan pemain Brasil atau Italia.”
Kapten Forest kala itu, John McGovern, juga memberikan pujian setinggi langit. Ia menyebut Robertson “seperti Ryan Giggs tetapi dengan dua kaki yang sama baiknya” dan memiliki kemampuan teknis yang jauh lebih unggul.
Karier Internasional dan Jejak Kepelatihan
Di level internasional, Robertson mencatatkan 28 penampilan untuk tim nasional Skotlandia. Momen ikoniknya termasuk mencetak gol kemenangan melawan Inggris pada tahun 1981 dan membobol gawang Selandia Baru di putaran final Piala Dunia 1982.
Setelah gantung sepatu sebagai pemain, Robertson melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan. Ia sukses sebagai asisten bagi rekan setimnya, Martin O’Neill. Duet ini membawa kesuksesan besar bagi berbagai klub, mulai dari Wycombe Wanderers, Leicester City, hingga masa kejayaan di Celtic.
Bersama Celtic, mereka meraih tiga gelar liga dan mencapai final Piala UEFA. Karier kepelatihannya berakhir di Aston Villa pada tahun 2010.
Warisan Abadi di Nottingham Forest
Selama berseragam Nottingham Forest, Robertson mempersembahkan berbagai trofi bergengsi, termasuk gelar Divisi Pertama dan Kedua, Piala Super UEFA, serta dua Piala Liga. Kehebatannya diakui secara abadi oleh para penggemar ketika ia terpilih sebagai pemain favorit sepanjang masa Nottingham Forest dalam jajak pendapat tahun 2015.
Kini, sang “Picasso” telah berpulang, meninggalkan catatan emas sebagai salah satu pemain sayap paling berbakat yang pernah lahir di tanah Britania Raya. Warisan dan kontribusinya akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola.






