Keuangan

IHSG Menguat Tipis 0,19% di Sesi Pertama, Saham Grup Bakrie Dominasi Transaksi Rp 11,34 Triliun

Advertisement

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan Senin (22/12/2025). Indeks ditutup menguat 0,19% atau 16,1 poin, parkir di level 8.625,66.

Data perdagangan menunjukkan, sebanyak 429 saham mengalami penurunan, sementara 259 saham menguat, dan 270 saham lainnya tidak bergerak. Total nilai transaksi hingga siang hari ini mencapai Rp 11,34 triliun, melibatkan 21,06 miliar saham dalam 1,7 juta kali transaksi.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Saham Grup Bakrie Mendominasi Transaksi

Berdasarkan data pasar, tiga saham mendominasi nilai transaksi pada sesi pertama. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memimpin dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,92 triliun. Disusul oleh PT Superbank Tbk (SUPA) dengan Rp 2,49 triliun, dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) yang mencatat Rp 1,03 triliun.

Saham BUMI dan DEWA kembali menunjukkan penguatan signifikan. BUMI melonjak 12,79%, sementara DEWA menguat 5,5% pada penutupan sesi pertama.

Sektor Energi dan Bahan Baku Jadi Penopang

Mengutip data Refinitiv, sektor energi, utilitas, dan bahan baku menjadi pendorong utama penguatan IHSG siang ini. Sektor energi naik 1,21%, utilitas 0,91%, dan bahan baku 0,47%.

Sejalan dengan dominasi nilai transaksi, BUMI juga menjadi saham dengan kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG, menyumbang 11,12 indeks poin. Emiten grup Bakrie lainnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), turut berkontribusi dengan 6,14 indeks poin.

Advertisement

Menanti Santa Claus Rally di Tengah Inflasi AS yang Mendingin

Sentimen pasar hari ini turut dipengaruhi oleh mendekatnya libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pelaku pasar umumnya menantikan momentum “Santa Claus Rally” di IHSG, sebuah fenomena historis di mana pasar saham cenderung menguat pada akhir tahun.

Optimisme pasar juga datang dari data inflasi Amerika Serikat yang menunjukkan pendinginan. Inflasi AS tercatat di level 2,7%, jauh lebih baik dari ekspektasi pasar 3,1% year-on-year (yoy) untuk November, dan lebih rendah dari inflasi 3% yoy pada September lalu.

Inflasi yang semakin mendingin ini diharapkan menjadi angin positif yang berhembus ke IHSG, sekaligus memperkuat potensi terjadinya Santa Claus Rally. Secara historis, pasar saham Indonesia dalam satu dekade terakhir hampir selalu ditutup menguat pada Desember, kecuali pada tahun 2022 dan 2024. Hal ini menunjukkan probabilitas penutupan positif mencapai sekitar 80%.

Sebelumnya, emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SUPR), dilaporkan tengah melakukan restrukturisasi utang senilai Rp 2,5 triliun kepada MUFG.

Advertisement
Mureks