Keuangan

Heraeus Proyeksi Harga Perak Konsolidasi di 2026, Rentang US$43-US$62 per Troy Ons

Advertisement

Analis di Heraeus memproyeksikan harga perak akan mengalami periode konsolidasi, bahkan berpotensi menurun setidaknya pada paruh pertama tahun 2026. Prediksi ini muncul di tengah berbagai dinamika pasar komoditas global.

Menurut para analis di Heraeus, meskipun ada kemungkinan kenaikan harga dalam jangka pendek, momentum tersebut diperkirakan tidak akan bertahan lama. “Meskipun harga (perak) dapat naik lebih tinggi dalam jangka pendek, begitu momentumnya mereda, periode konsolidasi kemungkinan akan terjadi,” kata mereka, dikutip dari Kitco News pada Minggu (21/12/2025).

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Heraeus juga menyoroti dampak harga tinggi terhadap permintaan. “Harga yang tinggi mengurangi permintaan perak di sejumlah sektor. Tetapi jika harga emas naik, perak kemungkinan akan mengikutinya,” tambah para analis.

Secara spesifik, Heraeus memproyeksikan harga perak akan diperdagangkan dalam rentang US$ 43 hingga US$ 62 per troy ons sepanjang tahun 2026. Proyeksi ini mempertimbangkan berbagai faktor makroekonomi dan geopolitik.

Advertisement

Faktor-faktor pendorong harga emas, seperti kekhawatiran ekonomi dan geopolitik, kebijakan fiskal dan moneter Amerika Serikat, serta potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dan dampaknya terhadap dolar AS, juga akan turut memengaruhi pergerakan harga perak. “Jika reli emas berlanjut, maka perak kemungkinan akan mengikutinya,” jelas analis Heraeus.

Selain itu, sejumlah sektor permintaan perak diperkirakan akan menghadapi tantangan pada tahun 2026. Harga perak yang tinggi telah meredam permintaan untuk perhiasan dan peralatan makan perak, sebuah kondisi yang diprediksi akan berlanjut.

Sebagai ilustrasi, India, yang menyumbang sekitar 40% dari permintaan perhiasan perak global dan sekitar dua pertiga dari pasar peralatan makan perak, menunjukkan penurunan signifikan. Konsumen di negara tersebut kesulitan membeli perak sebanyak sebelumnya karena kenaikan harga. “Negara tersebut mengimpor 14% lebih sedikit perak pada tahun hingga Oktober dibandingkan tahun sebelumnya,” papar Heraeus.

Advertisement
Mureks