Tren

Gubernur Sulteng Ajak Masyarakat Zikir Bersama Jelang 2026: Solidaritas untuk Korban Bencana

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggelar Tabligh Akbar dan zikir bersama masyarakat di Masjid Raya Baitul Khairaat Palu pada Rabu malam, 31 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi dan doa bersama jelang pergantian tahun 2025 ke 2026, sekaligus menunjukkan solidaritas terhadap korban bencana alam.

Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyatakan, acara ini merupakan bentuk kepedulian. “Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian, malam ini kita berkumpul di rumah Allah untuk berdoa bersama. Kita memohon agar Sulawesi Tengah senantiasa dalam lindungan-Nya, aman, damai, dan rukun, sekaligus mendoakan saudara-saudara kita yang sedang diuji agar diberi kekuatan lahir dan batin,” ujar Anwar Hafid di lokasi.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Anwar Hafid menjelaskan, Pemprov Sulteng sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk merayakan malam tahun baru secara sederhana dan penuh empati. Imbauan ini didasari semangat solidaritas terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang berjuang bangkit dari dampak bencana alam. Kondisi serupa pernah dialami Sulawesi Tengah pada 2018 silam.

Sebelum menghadiri Tabligh Akbar, Gubernur Anwar Hafid bersama Kapolda Sulteng melakukan patroli memantau situasi keamanan Kota Palu. Ia bersyukur suasana kota relatif tenang, menandakan peningkatan kesadaran masyarakat dalam merayakan pergantian tahun dengan cara yang lebih bermakna.

Anwar Hafid mengapresiasi antusiasme warga yang memilih mengisi malam pergantian tahun di masjid, meninggalkan tradisi euforia di luar. Menurutnya, hal ini menjadi refleksi spiritual penting untuk menyongsong tahun baru dengan hati yang lebih bersih dan niat yang lebih baik.

Dalam tausiahnya, Ustadz Ruslan Demanto mengajak seluruh jamaah menjadikan pergantian tahun sebagai momentum muhasabah diri. Ia mengingatkan bahwa setinggi apa pun jabatan dan status seseorang, hakikatnya tetaplah seorang hamba di hadapan Allah SWT.

Ustadz Ruslan menekankan, Allah sering menguji manusia melalui harta dan kedudukan. Banyak orang, kata dia, berubah sikap ketika merasa memiliki segalanya, hingga lupa rendah hati dan menjaga adab terhadap sesama. “Kalau ingin hidup tenang dan bahagia, jangan pernah merasa ‘ada’ atau ingin selalu dianggap ada. Ketika seseorang sudah merasa tinggi, sering kali cara bicara, sikap, dan perilaku berubah, dan itu tidak disukai oleh Allah,” pesannya.

Tabligh Akbar ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah ke-2 Bandjela Paliudju, Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sekretaris Daerah Novalina, serta unsur Forkopimda Sulteng. Ribuan masyarakat Kota Palu dan kabupaten sekitar juga memadati Masjid Raya Baitul Khairaat.

Acara zikir dan doa bersama ini berlangsung hingga menjelang pergantian tahun. Kegiatan ditutup dengan doa untuk keselamatan, keberkahan, serta harapan agar Sulawesi Tengah dan seluruh negeri senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT di tahun yang akan datang.

Mureks