Bupati Agam, Sumatera Barat, Benni Warlis menyerukan kepada seluruh masyarakat di wilayahnya untuk menyambut pergantian tahun 2026 dengan kegiatan yang lebih bermakna, yakni dzikir dan doa bersama. Imbauan ini disampaikan di tengah kondisi bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Agam.
Benni Warlis menjelaskan, beberapa wilayah di Agam saat ini tengah menghadapi dampak banjir bandang, tanah longsor, dan banjir. Oleh karena itu, ia mengajak warga untuk melakukan muhasabah dan refleksi akhir tahun.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Selain dzikir dan doa, masyarakat juga diimbau untuk mengadakan pengajian, tablig akbar, serta kegiatan keagamaan lainnya. Aspek sosial juga ditekankan, seperti penggalangan dana dan kebutuhan bagi korban bencana, serta gotong royong membantu pemulihan.
Ajakan ini tertuang dalam surat edaran resmi bernomor 400/353Kesra/XII/2025 tentang Liburan Natal dan Tahun Baru 2026. Menurut Mureks, surat edaran tersebut secara tegas melarang perayaan tahun baru 2026 yang bersifat huru-hara, pesta kembang api, konvoi kendaraan, hiburan malam, dan kegiatan lain yang tidak mencerminkan kepatutan di tengah suasana duka bencana.
Bupati juga mengimbau pengelola tempat hiburan, pusat keramaian, dan ruang publik untuk tidak menyelenggarakan kegiatan perayaan tahun baru. Aparat pemerintah, bersama TNI dan Polri, akan melakukan pengawasan serta langkah persuasif guna memastikan ketertiban dan keamanan masyarakat.
Lebih lanjut, seluruh camat diinstruksikan untuk menerbitkan kebijakan dan langkah penyesuaian di daerah masing-masing. Mereka juga diminta untuk melakukan pembinaan, pengawasan, dan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca), tokoh adat, serta tokoh agama setempat.






