Tren

Buya Yahya: Istri Tetap Bisa Penuhi Kebutuhan Suami Secara Halal Saat Menstruasi, Ini Caranya

Dalam kehidupan berumah tangga, siklus menstruasi istri kerap menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan suami istri. Ketika gairah suami memuncak namun terhalang oleh kondisi haid istri, syariat Islam secara tegas melarang hubungan intim. Namun, larangan ini bukan berarti pintu keharmonisan dan pemenuhan kebutuhan suami tertutup rapat.

Pendakwah terkemuka, Buya Yahya, memberikan panduan mengenai bagaimana seorang istri dapat tetap melayani dan menyenangkan suami secara halal di tengah masa menstruasi. Menurut Buya Yahya, istri dituntut untuk menjadi sosok yang cerdas, aktif, dan inovatif dalam menjaga kehangatan rumah tangga.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Inovasi Istri untuk Keharmonisan Rumah Tangga

“Contoh, seorang suami yang menemukan keadaan istrinya, mungkin haidnya panjang, sering sakit-sakitan. Di samping dia tidak perlu menuntut, akan tetapi sebagai seorang istri harus cerdas, aktif, dan inovatif,” ujar Buya Yahya, seperti dikutip Mureks dari tayangan YouTube Buya Yahya Official pada Kamis, 01 Januari 2026.

Salah satu bentuk inovasi yang diperbolehkan adalah memberikan sentuhan pada area sensitif suami. Dengan cara ini, meskipun hubungan intim dilarang, istri tetap dapat melayani dan menyenangkan suami sesuai syariat.

“Jika seorang suami mengeluarkan atau mencari kesenangan dengan tangannya sendiri adalah haram. Tapi jika seorang suami mencari kesenangan dengan kelehaian tangan seorang istri adalah halal. Makanya itu maksudnya aktif, inovatif. Jangan seorang istri kalau lagi haid, itu libur semuanya, nyenengkan suami libur,” tegas Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan bahwa larangan berhubungan intim saat haid tidak serta-merta menghentikan kedekatan suami istri. Istri tetap dapat menunjukkan perhatian dan menjaga penampilan menarik di hadapan suami.

“Memang dalam keadaan haid tidak boleh hubungan suami istri. Tapi Anda sebagai istri cerdas tetap Anda pakai baju yang cantik dan sebagainya. Anda cumbu suami sampai Anda senangkan dengan kelehaian Anda yang penting jangan masuk wilayah itu. Sampai tuntas langsung tidur ngorok dengan istri itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan pentingnya peran istri dalam memenuhi kebutuhan batin suami. Menolak tanpa alasan yang dibenarkan dapat membawa konsekuensi dosa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

Mureks