Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menutup Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Tahun 2025 di Ruang Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Selasa (30/12). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono menekankan peran strategis Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam membangun birokrasi yang adaptif dan responsif.
Kegiatan yang juga bertajuk Leadership Talks ini turut dihadiri Sekretaris Daerah DKI Jakarta Uus Kuswanto serta jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pramono Anung menegaskan bahwa penguatan profesionalisme, integritas, dan orientasi pelayanan publik bagi ASN adalah sebuah kewajiban, bukan lagi pilihan.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Menurutnya, tantangan birokrasi ke depan menuntut ASN untuk mampu membaca kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat. “ASN juga harus memiliki pola pikir melayani, bukan dilayani, agar kepercayaan publik terus terjaga,” ujarnya, menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pelayanan publik.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Pramono menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia atas pendampingan konsisten dalam pengembangan kompetensi ASN Jakarta. Ia menilai dukungan tersebut menjadi fondasi penting dalam mencetak aparatur yang berkualitas dan berdaya saing.
“Dukungan dari LAN RI menjadi fondasi penting dalam membentuk ASN yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik,” kata Pramono Anung. Ia menambahkan, kolaborasi antarlembaga merupakan kunci dalam menciptakan birokrasi modern.
Pramono juga mengucapkan selamat kepada 920 CPNS yang telah menuntaskan seluruh rangkaian Latsar CPNS Tahun 2025. Keberhasilan ini, menurutnya, mencerminkan komitmen dan keseriusan peserta dalam mempersiapkan diri sebagai pelayan masyarakat.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen, disiplin, dan ketekunan Saudara-saudara dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran,” ungkapnya. Pramono menyebut Latsar sebagai tahapan krusial untuk membentuk ASN yang tangguh dan siap kerja.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menegaskan bahwa ASN harus mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan yang semakin cepat. Standar pelayanan publik saat ini semakin kompetitif dan menuntut kualitas berkelas global. Penguatan peran ASN disebutnya sebagai kunci utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance.
ASN diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan di lingkungan birokrasi. Pramono juga menyoroti pentingnya membangun budaya kerja profesional dan kolaboratif di tengah birokrasi lintas generasi.
Menurutnya, keberagaman karakter antara generasi X, milenial, dan generasi Z harus dikelola sebagai kekuatan. “Budaya kerja yang profesional dan kolaboratif harus terus dijaga agar kita mampu menghadirkan pelayanan publik yang terbaik,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya saling memahami gaya kerja lintas generasi.
Menutup sambutannya, Pramono berharap lulusan Latsar CPNS 2025 mampu menjadi aparatur yang responsif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat. Nilai-nilai pembelajaran diharapkan benar-benar diimplementasikan dalam tugas sehari-hari.
“Saya berharap Saudara-saudara dapat menjadi bagian dari penguatan birokrasi yang profesional, efektif, dan berorientasi pada pelayanan publik,” pungkasnya. Ia turut mengajak para CPNS untuk menjaga integritas sejak awal pengabdian.
Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara, Muhammad Taufik, menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur DKI Jakarta terhadap pengembangan SDM aparatur. Ia menyebut ASN sebagai pilar utama pembangunan dan kemajuan Jakarta.






