Tren

Gubernur Koster Soroti Keterbatasan Armada Pesawat Picu Penurunan Kunjungan Wisatawan Domestik Bali

Gubernur Bali Wayan Koster menyoroti penurunan jumlah kunjungan wisatawan domestik sepanjang tahun 2025, khususnya pada periode Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menurut Koster, fenomena ini bukan disebabkan oleh hilangnya daya tarik Bali, melainkan keterbatasan armada pesawat yang beroperasi melayani rute ke Pulau Dewata.

Keterbatasan armada ini secara langsung membatasi pergerakan wisatawan domestik, meskipun minat mereka untuk berlibur ke Bali tetap tinggi. Koster menekankan bahwa persoalan ini harus segera diatasi guna memastikan akses transportasi kembali sejalan dengan geliat pariwisata Bali, terutama saat momentum libur besar yang seharusnya menjadi puncak kunjungan.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

“Maskapai Garuda dan Citilink sebagian pesawatnya itu sedang menjalani masa perawatan karena memang sudah jatuh tempo, harus perawatan sehingga penerbangannya ke Bali kurang, akibatnya pesawat yang berkurang itu jumlah kursinya penuh terus,” ujar Koster di Kabupaten Badung, Bali, Minggu (28/12).

Ia melanjutkan, “Ini salah satu faktor yang mengakibatkan mengapa jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Bali itu mengalami penurunan karena memang jumlah penerbangannya turun tapi kursinya penuh terus.”

Data yang dihimpun oleh Pemerintah Provinsi Bali setelah rapat koordinasi dengan unsur Bandara I Gusti Ngurah Rai menunjukkan adanya pengurangan signifikan pada jumlah pesawat. Garuda Indonesia, yang biasanya mengoperasikan 11 pesawat, kini hanya melayani dengan sembilan unit. Serupa, Citilink yang sebelumnya menerbangkan 11 pesawat kini hanya memiliki enam unit yang beroperasi, karena hampir 50 persen armadanya harus menjalani perawatan.

Situasi ini menyebabkan penerbangan menuju Bali selalu penuh, sehingga calon wisatawan mengalami kesulitan mendapatkan tiket akibat minimnya ketersediaan penerbangan.

Selain masalah keterbatasan armada pesawat, Gubernur Koster juga mengidentifikasi adanya pergeseran minat wisatawan domestik ke destinasi di Pulau Jawa. Ia memandang hal ini wajar, didukung oleh infrastruktur jalan tol yang memadai, yang memudahkan wisatawan mengakses jalur darat.

Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bali dari Januari hingga 26 Desember 2025 baru mencapai 9,2 juta. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan total kunjungan pada tahun 2024 yang mencapai 10,1 juta.

“Untuk tahun 2025 sampai 26 Desember baru mencapai 9,2 juta ada penurunan, jadi kira-kira sampai 31 Desember mungkin akan menjadi 9,4 juta atau menurun sekitar 600 sampai 700 ribu,” jelas Koster.

Sejak Posko Nataru dimulai pada 15 Desember, pergerakan wisatawan domestik tercatat baru di angka 327.394 penumpang, dengan 176.510 di antaranya merupakan kedatangan.

Mureks