Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) baru yang ramah disabilitas, yakni JPO Pesanggrahan di Jakarta Barat dan JPO Pangkalan Jati di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Peresmian ini dilakukan di JPO Pesanggrahan pada Selasa, 30 Desember 2025.
Pembangunan kedua infrastruktur ini merupakan respons cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memenuhi aspirasi warga yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Gubernur Pramono menegaskan komitmen Pemprov DKI untuk selalu hadir dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Dua JPO ini adalah dua JPO yang diminta oleh warga kemudian dilakukan rapat Musrenbang dan akhirnya diputuskan pada bulan April yang lalu dan sekarang Alhamdulillah sudah selesai,” ujar Gubernur Pramono.
Material Conwood Cegah Pencurian
Pramono menjelaskan, kedua jembatan ini dibangun dengan spesifikasi modern menggunakan material khusus bernama conwood atau concrete wood. Pemilihan material beton menyerupai kayu ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus pencurian tangga JPO yang kerap terjadi sebelumnya.
“JPO yang tidak lagi dibuat dari besi, tetapi dari conwood. Jadi conwood itu concrete wood. Maka dengan demikian, pengalaman kita di beberapa tempat yang dulu materinya diambil, di tempat ini pasti gak bisa karena kalau diambil gak akan bisa dijual,” jelas Gubernur Pramono.
Kedua JPO ini juga memiliki keunikan desain ornamen yang mengangkat kearifan lokal. JPO Pesanggrahan di Jakarta Barat memiliki panjang 31 meter dan lebar tiga meter, dihiasi ornamen ikan cupang dan bunga anggrek. Sementara itu, JPO Pangkalan Jati di Jakarta Timur memiliki panjang 27 meter dan lebar tiga meter, dengan ornamen daun pinang yang menjadi ciri khas wilayah Cipinang.
Fasilitas Lengkap dan Peluang Kerja Sama
Dilengkapi dengan fasilitas lift, kedua JPO ini dirancang untuk mendukung kegiatan semua kalangan masyarakat, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Gubernur Pramono mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat dan menjaga fasilitas yang telah dibangun.
Pramono juga menyampaikan bahwa pembangunan berbagai infrastruktur, seperti JPO dan halte, akan terus dilakukan di berbagai wilayah lainnya. Ia membuka peluang bagi pihak swasta untuk bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur serupa ke depannya.
“Untuk membangun JPO tidak perlu semuanya dari APBD. Kita juga bisa menggunakan kerja sama dengan perusahaan, pribadi dan sebagainya selama kemudian transparan dan terbuka yang saling memberikan keuntungan,” tutur dia.






