Tren

Gubernur Banten Andra Soni: Pencak Silat Kunci Pelestarian Budaya dan Penguatan SDM Muda

Gubernur Banten Andra Soni mendorong perguruan pencak silat untuk mengambil peran strategis dalam pelestarian budaya sekaligus pembangunan daerah. Dorongan ini seiring dengan upaya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan karakter generasi muda di Provinsi Banten.

Menurut Andra Soni, pencak silat merupakan warisan budaya yang tidak hanya bernilai sebagai olahraga, tetapi juga mengandung elemen pembentukan karakter, disiplin, dan kebangsaan. Nilai-nilai ini dinilai relevan dengan agenda pembangunan daerah.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Satria Muda Indonesia terus melestarikan pencak silat. Diharapkan para pelatih dan peserta didik dapat bersama-sama terus mengembangkan perguruan Satria Muda Indonesia,” ujar Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Selasa (30/12).

Pernyataan tersebut disampaikan Andra Soni usai menerima Sabuk Kehormatan Pendekar Kehormatan dari Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI). Penganugerahan ini berlangsung di sela penutupan Training of Trainer (ToT) dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) SMI di Anyer, Kabupaten Serang, pada Senin (29/12).

Andra Soni menilai, keberlanjutan pencak silat membutuhkan konsistensi pembinaan, penguatan organisasi, serta kolaborasi erat dengan pemerintah. Hal ini penting agar manfaat pencak silat dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Dalam konteks pembangunan daerah, Andra Soni juga mengajak keluarga besar SMI, khususnya di Provinsi Banten, untuk berkontribusi aktif dalam mendukung program pemerintah daerah.

“Kami harap dukungan ini dapat diberikan kepada Pemprov Banten. Mari kita bersama-sama mengawal percepatan pembangunan di daerah,” kata Andra Soni.

Sementara itu, Ketua Harian Perguruan Pencak Silat SMI Erizal Chaniago menjelaskan bahwa kegiatan ToT dan UKT merupakan bagian dari program nasional pengurus pusat. Program ini bertujuan untuk memperkuat kualitas pelatih dan atlet pencak silat di seluruh Indonesia.

“Program nasional ini kami bagi pelaksanaannya di beberapa lokasi. Untuk wilayah Banten, kegiatan diikuti sekitar 140 peserta yang berasal dari Banten, Jakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, dan Lampung,” ujar Erizal.

Erizal menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana konsolidasi organisasi serta sosialisasi regulasi terbaru yang dikeluarkan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Hal ini dilakukan guna memastikan keseragaman standar pembinaan dan kompetisi di tingkat nasional.

“Tujuannya untuk mengkonsolidasikan organisasi sekaligus menyosialisasikan peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan oleh IPSI. Supaya dalam menghadapi PON nanti, penerapan peraturan ini bisa berjalan dengan baik,” pungkas Erizal.

Mureks