Gubernur Banten Andra Soni mendesak pengerahan alat berat ke titik-titik rawan banjir di Serang Raya. Instruksi ini disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan banjir yang masih melanda wilayah tersebut, Sabtu (20/12/2025), di Pendopo Gubernur Banten.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wali Kota Serang Budi Rustandi, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banten, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) Dedi Yudha Lesmana, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Andra Soni menekankan pentingnya tindak lanjut konkret di lapangan dari hasil koordinasi ini. Pemerintah Provinsi Banten akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota dan balai teknis untuk segera mengerahkan alat berat. “Malam ini, atau paling lambat besok pagi, alat berat akan dikirimkan ke beberapa lokasi banjir untuk penanganan darurat, sehingga masyarakat bisa segera merasakan dampak penanganan,” tegas Andra Soni.
Selain penanganan darurat, Andra Soni juga mengingatkan bahwa mitigasi banjir harus dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Ia berharap ada perubahan perilaku masyarakat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan. “Harapan kita, jangan sampai masyarakat mengalami kejadian yang sama secara berulang. Ini tantangan bagi kita yang diberi amanah, dan hari ini kita bersungguh-sungguh melakukan koordinasi agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan melaporkan bahwa beberapa titik banjir masih belum surut, khususnya di Kasemen, Kota Serang, dan Padarincang, Kabupaten Serang. “Belum surut, karena masih ada penanganan. Kasemen, besok alat berat provinsi akan turun lagi untuk menambah penanganan di Kasemen. Padarincang rencananya diterjunkan alat dari Pemkab Serang dan BBWS C3,” jelas Arlan.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, Arlan menginformasikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah mendirikan posko siaga bencana di lima lokasi strategis: Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, dan Malingping. Posko ini didukung oleh 760 personel yang siap dimobilisasi untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. “Kolaborasi ini diharapkan dapat segera mengurangi dampak banjir yang dirasakan masyarakat, khususnya di Kota Serang dan Kabupaten Serang,” pungkas Arlan.
Menanggapi arahan gubernur, Kepala BBWS C3 Dedi Yudha Lesmana menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota Serang untuk memetakan prioritas penanganan. “Saat ini sudah diturunkan dua unit ekskavator, satu unit pompa mobile, serta material penanganan berupa bronjong dan geobag untuk menutup tanggul-tanggul yang jebol,” terang Dedi.
Dedi menambahkan, BBWS C3 bersama Pemerintah Provinsi Banten menargetkan penanganan seluruh ruas sungai yang berpotensi menimbulkan banjir pada tahun 2026, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.






