Otomotif

Di Tengah Gempuran Bengkel Modern, Ketok Magic Tetap Bertahan Berkat Biaya Terjangkau

Di tengah menjamurnya bengkel body repair modern dengan fasilitas canggih, jasa ketok magic tetap eksis dan ramai peminat. Fenomena ini bukan tanpa alasan, melainkan didorong oleh faktor biaya perbaikan yang jauh lebih ekonomis, menjadikannya pilihan utama bagi banyak pemilik kendaraan roda empat.

Yoga, pemilik bengkel Ketok Magic Putu Amin di Pejaten, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa biaya reparasi di tempat usahanya bisa mencapai setengah harga dari bengkel body repair modern. “Mayoritas yang datang ke sini melihat harganya dulu. Mungkin mereka berpikir, buat apa ngeluarin uang lebih ke bengkel modern untuk hasil yang sama seperti ketok magic,” ujar Yoga saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Perbedaan Sistem Perhitungan Biaya

Perbedaan signifikan terletak pada metode perhitungan biaya perbaikan. Bengkel ketok magic umumnya menghitung berdasarkan tingkat kerusakan, seperti lecet satu titik atau satu panel. Hal ini kontras dengan bengkel modern yang cenderung mengkalkulasi biaya per panel secara keseluruhan, bahkan untuk kerusakan kecil sekalipun.

“Bengkel modern tuh kalau ada lecet di satu titik enggak mau, pengerjaan harus satu panel meski lukanya kecil. Misalnya, ada lecet dekat gagang pintu, itu satu pintu yang diperbaiki, paling murah biaya perbaikannya sekitar Rp 1,8 juta. Kalau kami bisa reparasi di bagian yang lecet saja,” jelas Yoga.

Di bengkel Ketok Magic Putu Amin, biaya perbaikan satu titik dimulai dari Rp 300 ribu, sementara untuk perbaikan satu panel dikenakan mulai Rp 800 ribu. Tarif ini jauh lebih terjangkau dibandingkan estimasi biaya di bengkel modern.

Tingkat Kesulitan dan Persepsi Harga

Meski menawarkan harga yang kompetitif, Yoga mengaku masih ada pemilik mobil yang merasa biaya perbaikan di ketok magic terlalu mahal. Ia menilai, hal ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman pelanggan mengenai tingkat kesulitan dalam proses perbaikan bodi mobil.

“Terkadang pelanggan ada yang merasa harganya masih kurang murah. Mereka mungkin berpikir kalau lecet tinggal digosok, padahal kalo lecetnya dalam kan dikasih kompon saja tidak hilang. Ada juga yang bilang kalau lecet pantasnya dikenakan tarif Rp 50 ribu,” lanjutnya.

Yoga menambahkan, tidak ada perbedaan biaya perbaikan berdasarkan jenis mobil, baik itu mobil LCGC, mobil listrik (EV), maupun mobil mewah. Biaya tetap ditentukan berdasarkan tingkat dan area kerusakan, bukan dari merek atau tipe kendaraan.

Mureks