Berita

Dhani Gumelar: “60 Persen Warga Jabar Berwisata” Saat Libur Nataru, 21,2 Juta Orang Bergerak

Advertisement

Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat memprediksi pergerakan 21,2 juta orang selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mayoritas dari angka tersebut diperkirakan akan melakukan perjalanan untuk tujuan wisata.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, menjelaskan bahwa dari total 21,2 juta pelaku perjalanan, sekitar 60 persen di antaranya bertujuan untuk berwisata. “Dari 21,2 juta orang yang akan bepergian itu, sekitar 60 persen untuk berwisata, kemudian 35,1 persen mudik, dan 4,1 persen silaturahmi tidak mudik. Sisanya 0,8 persen untuk alasan lainnya termasuk bekerja,” kata Dhani Gumelar, Sabtu (27/12/2025).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Asal dan Tujuan Perjalanan Terbanyak

Dhani merinci, lima daerah asal pelaku perjalanan terbanyak berasal dari Kabupaten Bogor (3,76 juta), Kabupaten Bandung (2,52 juta), Kota Bandung (1,79 juta), serta Kota Depok dan Kota Bekasi masing-masing sebanyak 1,6 juta orang.

Sementara itu, lima daerah tujuan favorit selama Nataru 2025/2026 adalah Kabupaten Bandung (3,98 juta), Kabupaten Bogor (3,88 juta), Kota Bandung (3,03 juta), Kabupaten Garut (3,02 juta), dan Kabupaten Tasikmalaya (1,21 juta).

Destinasi Wisata Favorit dan Moda Transportasi

Kawasan Pangandaran diprediksi menjadi tujuan wisata paling favorit dengan perkiraan 2.069.438 pengunjung. Disusul Kota Bandung (2.055.710 orang), Kawasan Puncak (1.652.814 orang), dan Lembang (904.535 orang).

“Kawasan Pangandaran dan Bandung jadi tujuan destinasi favorit responden dalam Nataru ini. Dan periode ini mobil pribadi jadi pilihan utama untuk mobilisasi dengan 65,2 persen, disusul sepeda motor 15,2 persen, lalu kereta api 13,3 persen,” ungkap Dhani.

Antisipasi Kemacetan dan Kebijakan Transportasi

Menyikapi prediksi lonjakan pergerakan ini, Dishub Jawa Barat memfokuskan pemantauan pada tujuh titik rawan kemacetan jalur wisata. Titik-titik tersebut meliputi Puncak, Pelabuhan Ratu, Lembang-Ciater, Ciwidey-Pangalengan, Garut, Kuningan, dan Pangandaran.

Advertisement

Selain itu, Dishub Jabar juga memberlakukan kebijakan meliburkan sementara moda transportasi angkot, delman, dan becak di beberapa wilayah. Kebijakan ini berlaku pada tanggal 24-25 Desember dan 30-31 Desember 2025 untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Total 4.711 pengemudi terdampak dari kebijakan ini, dengan rincian sebagai berikut:

  • Bogor: 1.825 angkot
  • Cianjur: 1.416 angkot
  • Kabupaten Bandung: 111 delman
  • Kabupaten Bandung Barat: 10 delman
  • Kabupaten Garut: 457 delman
  • Kabupaten Tasikmalaya: 28 delman, 229 becak
  • Kabupaten Kuningan: 100 delman
  • Kabupaten Cirebon: 535 becak

Para pengemudi yang terdampak akan menerima kompensasi sebesar Rp200 ribu per hari per orang. Pembayaran kompensasi ini dijadwalkan secara langsung sebelum tanggal 24 Desember 2025.

Secara terpisah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menyatakan keinginan untuk meliburkan angkutan kota di Kota Bandung. Kebijakan ini bertujuan mengantisipasi kepadatan lalu lintas ekstrem pada tanggal 31 Desember 2025 dan 1 Januari 2026.

Pengemudi angkot di Kota Bandung yang diliburkan akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp500 ribu per orang untuk mengganti uang operasional selama dua hari.

Advertisement
Mureks