Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membeberkan data terbaru mengenai kondisi kelistrikan di sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Darmawan menegaskan, pemulihan akses listrik di wilayah terdampak sangat bergantung pada aksesibilitas untuk pengiriman material kelistrikan ke lokasi.
Dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pemulihan Pascabencana yang disiarkan daring pada Selasa, 30 Desember 2025, Darmawan menjelaskan bahwa daerah-daerah dengan akses darat yang masih tertutup mengalami progres pemulihan yang lebih lambat. Sebaliknya, wilayah yang sudah bisa ditembus kendaraan menunjukkan percepatan normalisasi jaringan listrik.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Akses Logistik Jadi Kunci Pemulihan
“Maka daerah-daerah yang memang aksesnya masih terbuka, pemulihan sistem kelistrikan bisa berjalan dengan cepat. Sedangkan daerah-daerah yang masih terisolasi pemulihannya agak sedikit lebih lambat dan sedikit terkendala,” ungkap Darmawan.
Mobilisasi logistik menjadi faktor kunci dalam mempercepat perbaikan jaringan listrik yang rusak di ratusan titik. Berikut adalah rincian kondisi kelistrikan terkini di berbagai wilayah terdampak bencana, berdasarkan catatan PLN:
- Aceh Tengah: Tingkat pemulihan desa mencapai 70,8%. Evakuasi material masih mengandalkan jalur udara karena akses darat yang sulit.
- Bener Meriah: Sebanyak 83,6% atau 194 desa sudah menyala, menyisakan 38 desa yang masih padam. PLN mengerahkan pesawat Hercules untuk mengangkut 510 tiang listrik ke wilayah ini dan Aceh Tengah.
- Gayo Lues: Rasio desa menyala baru mencapai 69,9%, dengan 41 desa masih padam. Kabar baiknya, jalur darat dari Langsa hingga Blangkejeren mulai terbuka sehingga pengiriman 210 tiang listrik sedang dalam perjalanan.
- Aceh Tamiang: Pemulihan jaringan hampir total, di mana dari 299 desa, hanya tersisa 7 desa yang padam. Namun, lebih dari 30.000 rumah pelanggan rusak sehingga listrik belum bisa dinikmati sepenuhnya.
- Aceh Utara: Pemulihan jaringan sangat tinggi, dari 850 desa hanya 2 yang padam. Namun, wilayah ini mencatat kerusakan rumah pelanggan terbesar se-Aceh, yakni lebih dari 80.000 rumah terdampak.
- Bireuen: Sebanyak 607 dari 609 desa sudah menyala. Kendalanya adalah kerusakan pada sisi pelanggan yang mencapai lebih dari 31.000 rumah.
- Pidie Jaya: Secara jaringan desa sudah pulih 100%. Namun, aliran listrik belum bisa dinyalakan ke lebih dari 10.000 rumah warga karena masih tertimbun lumpur dan berisiko tersengat listrik.
Prioritaskan Keselamatan Pelanggan
Darmawan menegaskan bahwa meskipun jaringan listrik di tingkat desa sudah menyala, penyalaan ke rumah warga harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pihaknya tidak akan memaksakan menyalakan listrik jika kondisi rumah pelanggan masih tergenang air atau tertimbun lumpur demi keselamatan jiwa.
“Jadi mohon izin, ada daerah-daerah yang pemulihan listriknya berjalan dengan cepat tetapi sedangkan kerusakan rumah pelanggan kami itu sangat tinggi sekali,” tandasnya.
PLN menargetkan pemulihan tower listrik di Aceh akan pulih dalam dua hari ke depan.





