Daerah Padat Penduduk Rentan Penularan Demam Berdarah

oleh
oleh
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Propinsi Sumatera Selatan, mengalami peningkatan
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Propinsi Sumatera Selatan, mengalami peningkatan

MUREKS.CO.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Propinsi Sumatera Selatan, mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas, kasus DBD sejak Januari hingga Oktober 2022 sudah tembus 75 pasien.

Dari 75 pasien, jumlah terbanyak terjadi di Kecamatan Megang Sakti. “Di Kecamatan Megang Sakti ada 17 kasus, sementara Kecamatan Tugumulyo 16 kasus dan Kecamatan Muara Beliti 12 kasus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, dr Maya Kusuma Putri, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Edwar Zuliar dikitif dari Linggau Pos, Selasa 25 Oktober 2022.

Baca Juga :Bupati Hj Ratna Machmud Tutup Open Turnamen Volly Sukamulya Cup 2022

Menurut Edwar, padatnya penduduk menjadi salah satu penyebab resiko penularan DBD tinggi. “Karena seseorang yang terkena DBD itu namanya orang terinfeksi. Ketika orang yang terinfeksi digigit nyamuk aedes aegypti dan menghisap darahnya lalu nyamuk itu menggigit orang lain maka tertular,” tambahnya.

Lebih lanjut Edwar menjelaskan di daerah padat penduduk dalam kondisi banyak jentik nyamuk maka tingkat populasi nyamuk tinggi. Dengan tingginya populasi nyamuk ada orang yang terinfeksi DBD maka akan banyak orang tertular. Kondisi pancaroba dari musim panas ke musim hujan juga memungkinkan nyamuk lebih berkembang biak.

Baca Juga :Festival Budaya Melayu Benteng Pelestarian Warisan Leluhur

Oleh karena itu masyarakat diminta mengantisipasi dengan melakukan tindakan agar nyamuk tidak berkembang biak di tempat tinggalnya. Untuk gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) diharapkan setiap kepala keluarga bertanggungjawab menangani lingkungan rumahnya.

Jangan sampai dilingkungan rumahnya ada jentik nyamuk. Kalau semua kepala keluarga melakukan gerakan tersebut tentunya di lingkungan tempat tinggal tidak ada bentuk nyamuk lagi.