Festival Budaya Melayu Benteng Pelestarian Warisan Leluhur

oleh
oleh
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman mengatakan pasca Covid 19 festival budaya harus dihidupkan lagi sebagai benteng terakhir
Gubernur Sumsel H Herman Deru saat membuka Festival Budaya Melayu Sumsel 2022 di Ballroom Hotel Swarna Dwipa, Senin, 24 Oktober 2022.

MUREKS.CO.ID – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman mengatakan pasca Covid 19 festival budaya harus dihidupkan lagi. Namun untuk memaknainya Ia meminta semua pihak harus satu frekuensi atau sepemikiran bahwa cara ini adalah benteng terakhir untuk mempertahankan warisan leluhur.

Hal ini disampaikan H Herman Deru saat membuka Festival Budaya Melayu Sumsel 2022 di Ballroom Hotel Swarna Dwipa, Senin, 24 Oktober 2022.

Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia itu sangat mendukung festival tersebut karena diyakini dapat menjadi benteng pelestarian warisan leluhur di Sumsel.

Baca Juga :Wow Ada Ratusan Titik Pengeboran Minyak Ilegal di Musi Rawas

“Jadi penyelenggaraan ini bukan semata-mata menunjukkan atribut-atribut kita saja. Tapi nilai yang terkandung dalam festival ini dan upaya kita menggali akar budaya kita yang belum semuanya terekspose,” terang Herman Deru.

Menurutnya suka tidak suka pakaian, perhiasan, prasasti dan lainnya adalah navigasi untuk mendapatkan petunjuk secara menyeluruh mengenai kekayaan budaya Sumsel.

“Karena itu Saya tegaskan bahwa Festival Budaya Melayu ini menjadi salah satu benteng agar kita ada identitas jelas. Inilah kenapa harus kita dipertahankan,” jelasnya.

Baca Juga :Bunga Rafflesia Arnoldi Tumbuh di Kawasan Bukit Talang Padamg 

Selain perhiasan, prasasti dan lainnya itu warisan lain yang patut dipertahankan di Sumsel adalah kerukunan. Dimana Sumsel yang terkenal masyarakatnya sangat heterogen namun banyak pendatang yang tetap betah tinggal di Sumsel. Begitupun sebaliknya masyarakat asli Sumsel tetap nyaman. ” Ini salah satu warisan juga,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru juga mengapresiasi penyelenggaraan Festival Budaya Melayu oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan.

Baca Juga :Bupati Hj Ratna Machmud Tutup Open Turnamen Volly Sukamulya Cup 2022

“Boleh saja kita menjadi manusia modern tapi tidak boleh tinggalkan kekayaan khasanah kebudayaan kita Ini menjadi cara kira mengingatkan generasi muda,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tak ragu mempertahankan kearifan lokal karena sejumlah negara maju sudah melakukannya dan berhasil. Seperti Malaysia dan Brunei.

” Jadi jangan gentar bila perlu acara seperti ini diadakan secara roadshow tanpa menyingkirkan budaya budaya lainnya,” jelas Herman Deru.

Baca Juga :Motif Pembunuhan Sadis di Lakitan Masalah Hutang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel H. Aufa Syahrizal mengatakan festival ini sudah digelar untuk kesekian kalinya. Tujuan mentransfer pengetahuan mengenai budaya melayu Sumsel pada para pelajar agar budaya melayu tidak tergerus dengan budaya modern.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sultan Raden Muhammad Fauwas Prabu Diraja dan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin serta sejumlah Kepala OPD lainnya di lingkungan Pemprov Sumsel.(rel)