Otomotif

Cina Perketat Ekspor Mobil Bekas Nol Kilometer, Aturan Baru Berlaku Mulai 2026

Advertisement

Pemerintah Cina berencana memperketat aturan ekspor mobil bekas nol kilometer. Kebijakan baru ini dijadwalkan berlaku mulai 1 Januari 2026, sebagai upaya menertibkan peredaran produk tersebut yang dinilai meresahkan pasar domestik dan ekspor.

Langkah ini diambil setelah ekspansi pesat mobil bekas nol kilometer di pasar kendaraan Cina. Fenomena tersebut dinilai semakin mengganggu, terutama untuk penetapan harga maupun layanan purna jual. Volume mobil bekas nol kilometer di pasar domestik Cina diprediksi mencapai 1 juta unit pada tahun 2024, berkontribusi sekitar lima persen dari total pasar.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

“Dengan aturan kepatuhan ekspor baru yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Januari 2026,” tulis laporan Carnewschina pada Senin (22/12). Laporan tersebut menambahkan, “Praktik ini dikaitkan dengan kelebihan kapasitas produksi yang terus-menerus, karena produsen dan diler berupaya mempercepat perputaran stok dan pemulihan modal.”

Data menunjukkan, penjualan mobil bekas di Cina meningkat signifikan dari 15 ribu unit pada tahun 2021 menjadi 436 ribu unit pada tahun lalu. Angka ini diperkirakan akan melebihi 500 ribu unit pada tahun 2025, sehingga pemerintah merasa perlu mengambil tindakan.

Penyebaran mobil bekas nol kilometer membawa banyak dampak negatif, salah satunya diskon besar-besaran yang memengaruhi penetapan harga di tingkat produsen. “Empat departemen pemerintah yang dipimpin oleh Kementerian Perdagangan telah bersama-sama mengeluarkan peraturan baru yang menargetkan ekspor mobil bekas,” demikian laporan Carnewschina.

Advertisement

Mulai tahun depan, setiap kendaraan yang akan diekspor dalam waktu 180 hari sejak pendaftaran awal harus disertai dengan dokumen konfirmasi layanan purna jual yang dikeluarkan oleh pabrikan. Dokumen tersebut wajib mencantumkan tujuan ekspor, informasi kendaraan, serta memiliki stempel resmi pabrikan.

Kebijakan anyar ini tidak melarang ekspor mobil bekas, melainkan meningkatkan ambang batas kepatuhan. Aturan ini secara resmi menghubungkan kelayakan ekspor dengan tanggung jawab produsen mengenai layanan purna jual mereka, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada para pembeli.

Fenomena kendaraan roda empat bekas nol kilometer sendiri terjadi karena diler kesulitan mencapai target penjualan tinggi dari pihak manufaktur. Beberapa merek di Cina disebutkan menawarkan insentif bagi diler jika menyuplai kendaraan baru, meskipun setelah itu unitnya langsung dijual sebagai mobil bekas. Skema tersebut mengakibatkan diler semakin mudah mencapai target penjualan dan mengelola stok, terkhusus untuk model-model yang kurang diminati.

Advertisement
Mureks