Olahraga

CEO Leverkusen Kritik Real Madrid Perlakukan Xabi Alonso: Tak Dukung Pelatihnya Sendiri

Advertisement

JAKARTA – CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, mengkritik cara klub raksasa Spanyol, Real Madrid, memperlakukan pelatih mereka, Xabi Alonso. Carro menilai Madrid tidak memberikan dukungan yang memadai kepada Alonso di tengah periode sulit yang dihadapi tim.

Sorotan untuk Xabi Alonso di Real Madrid

Xabi Alonso, yang sebelumnya sukses membawa Bayer Leverkusen meraih 10 kemenangan dalam 11 laga awal Liga Spanyol musim ini, kini menghadapi sorotan tajam di Real Madrid. Meskipun sempat membawa timnya memuncaki klasemen, performa Madrid menurun drastis dalam enam laga berikutnya, hanya meraih dua kemenangan. Akibatnya, posisi puncak klasemen direbut oleh Barcelona yang kini unggul empat poin.

Di Liga Champions, situasi Madrid juga tidak sepenuhnya mulus. Meski masih berada di peringkat tujuh klasemen grup dan berpeluang lolos ke babak 16 besar dengan 12 poin dari enam laga, tim tersebut telah menelan dua kekalahan dari Liverpool dan Manchester City. Hal ini turut menjadi sorotan publik dan media.

Isu mengenai kurangnya dukungan dari skuad Madrid terhadap Alonso juga sempat beredar, meskipun hal tersebut telah dibantah berulang kali oleh Alonso sendiri maupun sejumlah pemainnya.

Kritik dari Fernando Carro

Situasi yang dialami Alonso ini rupanya mendapat perhatian serius dari Leverkusen, klub yang telah dilatih Alonso selama tiga tahun sebelum pindah ke Madrid. Fernando Carro, CEO Leverkusen, secara terbuka mengkritik pendekatan Real Madrid dalam menghadapi masalah yang menimpa pelatih mereka.

Advertisement

“Kami tahu dia (Alonso) adalah pelatih dengan bakat luar biasa, tetapi dia menghadapi konteks yang berbeda di Madrid,” ujar Carro, dikutip dari Marca.

Carro menambahkan, perbedaan mendasar terletak pada dukungan yang diberikan klub. “Jika presiden mengatakan bahwa sang pelatih buruk, jika pelatih dibiarkan berjuang sendiri dan selalu menjadi orang yang menerima kritik, maka situasinya sangat berbeda dengan yang dia alami di Leverkusen, karena kami semua bekerja sama dan tidak membiarkan pelatih terisolasi secara politik,” jelasnya.

Pernyataan Carro ini menyoroti pentingnya dukungan kolektif dari manajemen dan seluruh elemen klub untuk seorang pelatih, terutama dalam menghadapi tekanan dan kritik yang kerap menyertai tim besar seperti Real Madrid.

Advertisement