Menjelang berakhirnya tahun 2025, seorang penulis perangkat keras dari PC Gamer, Jess Kinghorn, mengungkapkan pilihan pribadinya untuk “Gear of the Year”. Bukan perangkat premium berharga fantastis, melainkan sebuah kontroler nirkabel seharga kurang dari $30 atau sekitar Rp 400 ribuan, yakni 8BitDo Ultimate 2C. Pilihan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Kinghorn telah menguji berbagai perangkat canggih sepanjang tahun.
Pilihan Tak Terduga di Antara Perangkat Premium
Sebagai seorang yang kerap mengulas berbagai perangkat keras, Kinghorn memiliki kesempatan untuk menjajal beragam produk, mulai dari yang biasa hingga kelas atas. Namun, ia mengaku banyak perangkat premium yang tidak sepenuhnya memuaskannya, terutama di tengah kondisi ekonomi yang membuat setiap pengeluaran terasa sangat berharga.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Ia menyebut beberapa kandidat lain yang juga menarik perhatiannya, seperti headset gaming Razer Kraken Kitty V3 Pro yang dilengkapi telinga kucing dan keyboard gaming Be Quiet! Light Mount yang dikenal paling senyap. Namun, pada akhirnya, pilihannya jatuh pada sebuah gamepad yang harganya jauh lebih terjangkau.
Kinghorn bahkan secara pribadi membeli kontroler ini, bukan sekadar mengulas unit pinjaman. “Saya membeli sesuatu dengan uang saya sendiri,” ujarnya, menegaskan bahwa keputusannya didasari oleh rekomendasi rekan-rekan tim perangkat kerasnya. Padahal, ia telah mengulas dua kontroler “Pro” lainnya, yakni Scuf Valor Pro dan Razer Raiju V3 Pro, yang masing-masing bernilai enam hingga tujuh kali lipat dari harga 8BitDo Ultimate 2C.
Warna Ungu dan Ergonomi yang Pas
Alasan utama Kinghorn memilih 8BitDo Ultimate 2C sangat personal: warnanya. Kontroler ini hadir dalam warna ungu lilac yang sempurna, sangat cocok dengan koleksi perangkat keras ungunya yang lain. “Saya hanya setengah bercanda,” tulis Kinghorn, mengakui bahwa estetika memainkan peran besar dalam keputusannya.
Ia membandingkannya dengan kontroler GameSir Nova Lite yang sedikit lebih murah ($5 lebih rendah) dan juga memiliki varian “Dark Purple”. Namun, Kinghorn menganggap warna tersebut lebih condong ke biru tua, bukan ungu sejati yang ia inginkan.
Selain warna, harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik. Kontroler ini dibanderol kurang dari $30 atau sekitar £25.
Keunggulan Fungsional dan Ergonomi
Meski harganya terjangkau, 8BitDo Ultimate 2C menawarkan fitur yang mumpuni. Kontroler ini dilengkapi tombol tambahan yang dapat dipetakan ulang, yaitu bumper R4 dan L4 di sepanjang tepi atas. Semua tombol, termasuk shoulder, trigger, dan joystick, menggunakan teknologi Hall effect. Teknologi ini secara efektif menghilangkan masalah stick drift yang sering menghantui kontroler lain, sebuah keunggulan signifikan untuk harga $30.
Kinghorn juga menyoroti desain ergonomis kontroler ini yang sangat pas untuk tangannya yang kecil. “Saya hanya lebih suka bagaimana Ultimate 2C terasa di tangan bayi saya yang anehnya kecil,” ungkapnya. Kontroler ini memiliki bentuk yang lebih ringkas dibandingkan GameSir Nova Lite, dengan pegangan yang lurus di bagian luar, menyerupai kontroler Nintendo Switch Pro.
Desain ini mengurangi kelelahan pada telapak tangan kecilnya, meskipun mungkin kurang nyaman bagi pengguna dengan telapak tangan yang lebih besar. Bagian bawah sandaran telapak tangan kontroler ini juga memiliki lekukan yang lebih menonjol dibandingkan Nova Lite, menjadikannya perangkat yang seimbang dan nyaman untuk sesi bermain game yang panjang.
Kekurangan Minor dan Penggunaan Personal
Kinghorn mengakui bahwa kontroler ini tidak sempurna. Jika ditekan terlalu keras pada pegangannya, konstruksi plastik kontroler ini terasa sedikit “berderit”, mirip dengan GameSir Nova Lite. Ia berpendapat Nova Lite memiliki sedikit lebih banyak kelenturan, namun perbedaannya tidak signifikan.
Meskipun demikian, Kinghorn tidak terlalu mempermasalahkan hal ini karena ia jarang bermain game yang membutuhkan genggaman sangat kuat. Ia juga menyebutkan bahwa polling rate 1.000 Hz yang tinggi dan D-Pad yang “agak empuk” mungkin tidak ideal untuk pemain profesional di kancah kompetitif. Namun, bagi dirinya yang “sangat biasa-biasa saja dalam semua hal multiplayer”, Ultimate 2C sudah lebih dari cukup.
Ia mencontohkan pengalamannya bermain Arc Raiders dan Clair Obscur: Expedition 33, di mana kontroler ini tidak menghambat performanya sama sekali. “Itu murni masalah keterampilan,” katanya, merujuk pada kemampuannya sendiri, bukan kontroler.
Estetika dan Kepuasan Pribadi
Kembali pada aspek visual, Kinghorn menekankan bahwa penampilan perangkat keras sama pentingnya dengan performanya. Saat melihat semua perangkat ungunya, ia sering bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya punya masalah?” Namun, pertanyaan itu dengan cepat tenggelam oleh perasaan gembira: “Serasi.”
Bagi Kinghorn, jika sebuah perangkat tidak menimbulkan kegembiraan saat dilihat, maka tidak ada gunanya membiarkannya memenuhi meja gaming. Ini adalah filosofi yang mendasari pilihannya.
Kesimpulan
Sebagai seorang pengulas perangkat keras, Kinghorn menyatakan bahwa fakta ia menghabiskan uang pribadinya untuk kontroler ini adalah pujian tertinggi yang bisa ia berikan. 8BitDo Ultimate 2C, dengan harga terjangkau, warna ungu yang memikat, dan desain ergonomisnya, telah berhasil mencuri perhatian dan menjadi pilihan personal terbaiknya di tahun 2025.






