Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali telah menetapkan status siaga menyusul potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil setelah hujan deras yang mengguyur Bali pada 13-14 Desember 2025, memicu banjir di beberapa daerah.
Banjir di Denpasar dan Dampaknya
Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Kelurahan Padang Sambian, Kota Denpasar. Banjir tersebut dilaporkan mempengaruhi sebanyak 334 kepala keluarga (KK). Kepala BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyatakan bahwa meskipun genangan air di sebagian besar area telah surut, kewaspadaan tetap dipertahankan mengingat prediksi cuaca masih menunjukkan potensi hujan dalam beberapa hari mendatang.
“BPBD bersama pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha terus siaga, mengikuti perkembangan cuaca, serta mengimbau warga untuk menghindari tempat berbahaya,” ujar Teja, mengutip laporan detikBali pada Senin (15/12/2025).
Bantuan Logistik dan Distribusi
Sebagai respons cepat, BPBD bersama pemerintah daerah telah mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir di Denpasar. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pascabencana.
“Kelurahan Padang Sambian sudah didistribusikan 30 paket MCK dan family kit oleh Pemkot,” jelas Teja. Ratusan KK yang terdampak banjir di Kelurahan Padang Sambian tersebar di beberapa lingkungan. Lingkungan Buana Desa mencatat jumlah terdampak terbanyak dengan 178 KK, diikuti oleh Lingkungan Balun sebanyak 54 KK, dan Buana Permai sebanyak 31 KK.
Perluasan Area Terdampak dan Peringatan BMKG
Selain Denpasar, banjir juga dilaporkan melanda sejumlah wilayah lain di Bali, termasuk Badung, Jembrana, dan Buleleng. BPBD Bali secara aktif memantau peringatan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem di seluruh wilayah Bali.






