Berita

Banjir Bandang Sumbar Mengerikan: 234 Tewas, 95 Hilang, Tanggap Darurat Diperpanjang

Advertisement

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari ke depan, terhitung hingga 22 Desember 2025. Keputusan ini diambil menyusul rapat koordinasi menyeluruh dengan seluruh pemangku kepentingan.

Perpanjangan masa tanggap darurat bertujuan untuk memastikan penanganan korban hilang, pendataan kerusakan, serta pemulihan kerugian dapat dilakukan secara maksimal dan komprehensif. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan bahwa masih ada korban hilang yang belum ditemukan dan proses pendataan masih terus berlangsung.

“Masih ada korban hilang yang belum ditemukan, serta pendataan kerusakan dan kerugian masih terus berjalan. Karena itu, masa tanggap darurat kita perpanjang agar penanganan bisa lebih maksimal dan menyeluruh. (Perpanjangan) 14 hari, sampai 22 Desember mendatang,” ujar Mahyeldi Ansharullah dalam keterangan tertulis.

Berdasarkan data sementara per Senin (8/12/2025) pukul 18.00 WIB dari Dashboard Satu Data Bencana Sumbar, bencana ini telah melanda 16 kabupaten/kota. Sebanyak 24.049 orang terpaksa mengungsi, 113 orang dilaporkan luka-luka, 95 orang masih hilang, dan 234 orang dinyatakan meninggal dunia.

Advertisement

Tiga daerah tercatat bebas dari korban jiwa maupun luka, yaitu Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota. Namun, kondisi kritis terjadi di Kabupaten Agam yang mencatat jumlah korban terbanyak.

Mahyeldi menyoroti situasi di Kabupaten Agam yang terdampak parah. “Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 orang meninggal dan 55 orang hilang. Sejumlah warga di sana juga kembali mengungsi karena hujan intensitas sedang yang kembali turun,” jelasnya.

Di Kabupaten Agam, sebagian masyarakat yang sempat pulang ke rumah terpaksa kembali mengungsi akibat hujan dengan intensitas sedang yang kembali mengguyur wilayah tersebut.

Advertisement