Tren

Bahlil: 224 Desa di Aceh Belum Teraliri Listrik Pasca Banjir Bandang

Advertisement

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa sebanyak 224 desa di Provinsi Aceh masih belum teraliri listrik. Kondisi ini terjadi pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut pada penghujung November lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (27/12). Ia merinci bahwa desa-desa yang terdampak tersebar di sekitar 10 kabupaten, termasuk Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues, di mana infrastruktur kelistrikan masih dalam proses perbaikan.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Upaya Pemulihan dan Bantuan dari Kementerian ESDM

“Dalam catatan kami, masih ada 224 desa di Provinsi Aceh yang belum teraliri listrik,” ucap Bahlil, menegaskan skala permasalahan yang dihadapi. Untuk mengatasi krisis energi ini, Kementerian ESDM bergerak cepat.

“Nah, dalam rangka bagaimana memberikan pelayanan maksimal, kami rapat dengan tim, bicara sama PLN,” tambahnya. Sebagai respons, Kementerian ESDM mengirimkan bantuan signifikan berupa seribu unit genset dan 3 ribu unit kompor gas untuk warga yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatera.

Bahlil menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan arahan langsung dari Presiden. “Maka atas arahan Bapak Presiden, kami mencoba mengoptimalkan seluruh kekuatan negara, maka Kementerian ESDM hari ini mengirimkan seribu unit genset dengan kapasitas rata-rata di 5–7 kVA,” ujarnya.

Distribusi Bantuan Melalui Jalur Udara

Proses pengiriman seribu unit genset ini dilakukan menggunakan pesawat Hercules milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Erwin Sugiandi menjelaskan detail operasi logistik tersebut.

Advertisement

Menurut Erwin, lima pesawat Hercules dikerahkan untuk misi ini, dengan masing-masing pesawat mengangkut 200 unit genset. “Semua pesawat misinya adalah membawa genset dari Kementerian ESDM,” kata Erwin.

Pesawat-pesawat tersebut mendarat di tiga lokasi berbeda di Aceh: dua pesawat di Lhokseumawe, dua pesawat di Rembele, dan satu pesawat di Banda Aceh, untuk memastikan distribusi bantuan dapat menjangkau wilayah terdampak.

Komitmen Berkelanjutan dan Pasokan Bahan Bakar

Bahlil menegaskan bahwa pengiriman seribu genset ini hanyalah tahap pertama. Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus melakukan intervensi dan mengirimkan bantuan serupa selama infrastruktur kelistrikan di kawasan tersebut belum sepenuhnya pulih.

Terkait pasokan solar untuk mengoperasikan genset-genset tersebut, Bahlil menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim terpadu bersama Pertamina Patra Niaga. “Teman-teman Pertamina Patra Niaga yang akan memasok BBM-nya agar saudara-saudara kita yang kena musibah bisa cepat merasakan pelayanan negara, khususnya di sektor energi,” pungkas Bahlil.

Advertisement
Mureks